Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demam Berdarah di Kediri Mencapai 265 Kasus per Januari, 9 Meninggal

Kompas.com - 15/01/2019, 17:55 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Balita Siva (3) rupanya bukan satu-satunya korban meninggal dunia akibat serangan penyakit demam berdarah di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Rentang pertengahan bulan Januari ini sudah ada 265 korban baik suspect maupun positif demam berdarah. Dari jumlah itu ada 9 korban jiwa melayang akibat penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti itu.

Padahal jika dibanding pada bulan Desember 2018 yang lalu, menurut data dari Dinas Kesehatan Kediri, jumlah penderita DBD hanya sekitar 205 penderita. Sehingga untuk setengah bulan Januari ini dianggap relatif tinggi jumlahnya.

Dari sumber data yang sama, jumlah penderita DBD untuk Januari tahun 2018 yang lalu ada 151 penderita dan pada Januari 2017 ada 115 penderita.

Baca juga: Dinkes Kediri Cek Lokasi Sekitar Rumah Balita yang Meninggal karena DBD

Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Nur Munawaroh, mengatakan, banyaknya penderita DBD saat ini karena tengah memasuki siklus demam berdarah yang berlangsung 3 tahunan di Kabupaten Kediri.

"Waktu ini kategori tinggi karena siklus demam berdarah," ujar Munawaroh, Selasa (15/1/2019).

Bahkan melihat tren yang terus meningkat itu, Munawaroh menambahkan, saat ini pihaknya memasuki sikap waspada Kejadian Luar Biasa (KLB). Kewaspadaan itu dengan meningkatkan pengendalian agar tidak sampai ada KLB.

Status KLB sendiri, Munawaroh mengungkapkan, adalah status yang disematkan jika ada kasus peningkatan korban 2 kali lipat atau lebih dari minggu sebelumnya. Atau, adanya peningkatan 2 kali lipat di periodesasi yang sama sebelumnya.

Status KLB

Untuk wilayah Kabupaten Kediri sendiri, kata Munawaroh, sempat terjadi KLB demam berdarah pada tahun 2005 yang lalu.

Saat ini beberapa upaya penanggulangan dan pengendalian demam berdarah menurutnya sudah dilakukan mulai dari pemberantasan sarang nyamuk, ikanisasi, abate, hingga fogging.

Baca juga: Dua Warga Meninggal akibat DBD, Pemkab Jombang Galakkan PSN

"Yang paling penting adalah PSN dan saat ini yang digalakkan adalah jumantik," imbuhnya.

Dia juga berharap masyarakat turut berperan aktif dalam upaya penanggulangan dan pengendalian DBD ini misalnya dengan menjadi kader jumantik yang ada di setiap rumah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com