Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Kekurangan Air Bersih dalam Pidato Prabowo, Bupati Sragen Angkat Bicara

Kompas.com - 15/01/2019, 14:59 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SRAGEN, KOMPAS.com - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati angkat bicara terkait pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam pidato kebangsaan di Jakarta pada Senin (14/1/2019) malam.

Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung soal krisis air bersih di Sragen, Jawa Tengah. Masyarakat yang tinggal di wilayah seluas 941,6 kilometer persegi itu banyak yang kesulitan air bersih.

Yuni mengatakan, karakteristik wilayah Sragen yang sebelah utara Sungai Bengawan Solo itu adalah deretan pegunungan kendeng. Jenis tanahnya adalah kapur. Sehingga, di wilayah tersebut tidak ada air.

Berdasarkan data BPBD Sragen, lanjut Yuni, terdapat tujuh kecamatan, 36 desa dan 146 dukuh yang terdampak kekeringan tahun 2018.

"Kami di Pemerintah Kabupaten Sragen bukannya tidak melakukan apa-apa, tapi kami melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kekeringan," kata Yuni di Sragen, Jawa Tengah, Selasa (15/1/2019).

Baca juga: Jokowi Resmikan Jalan Tol Segmen Sragen-Ngawi Sepanjang 51 Kilometer

Upaya untuk mengatasi kekeringan itu, lanjut Yuni, pihaknya mengajukan izin kepada pengelola Waduk Kedung Ombo agar PDAM Sragen mengambil air baku di sana. Air tersebut guna melayani warga di wilayah utara Sragen.

"Permintaan itu disetujui sebesar 150 liter per detik. Kemudian program hibah insentif desa, dan penambahan wilayah pelayanan baru PDAM di wilayah utara, yaitu sistem pengolahan air minum ibu kota kecamatan di kecamatan," jelas dia.

Yuni juga mengatakan, Pemprov Jateng telah membangun embung baru di Desa Cepoko, Kecamatan Sumberlawang dengan dana Rp 1,2 miliar tahun 2017. Kemudian, pembuatan sumur dalam melalui Dinas ESDM Provinsi di Desa Mojopuro, Sumberlawang.

"Dari pemerintah pusat kami mendapatkan Pamsimas reguler. Seluruh daerah di Sragen sudah ada Pamsimasnya di wilayah utara Bengawan Solo," tambahnya.

Di tahun 2018, Pemkab Sragen telah membangun embung di Desa Sigit untuk melayani kebutuhan air bagi masyarakat.

"Intinya, pemerintah bukan tidak melakukan apa-apa dan memang daerah yang disebut Pak Prabowo daerah yang jenisnya tanahnya berkapur. Di Sragen daerah yang seperti itu (berkapur) terletak di sebelah utara Bengawan. Dan hampir pasti setiap tahunnya memang mengalami kekeringan. Sehingga kami melakukan ini semua harapan kami berdampak baik di 2019 ini," ujar Yuni.

Menurutnya, kasus kekeringan tersebut tidak hanya terjadi di Sragen saja. Tetapi juga di berbagai daerah lain di Indonesia.

"Karena Sragen disebut secara spesifik maka kami perlu menjelaskan apa yang dilakukan Pemkab Sragen, pemerintah provinsi dan juga pemerintah pusat," jelasnya.

Yuni tidak menampik pernyataan yang disampaikan Prabowo dalam pidato karena memang Sragen di bagian utara setiap tahun mengalami kekeringan.

"Tapi bukan berarti tidak ada upaya untuk menanggulangi. Upaya itu ada dan berkesinambungan sinergi antara pemerintah daerah sampai pemerintah pusat. Dan kebutuhan masyarakat tetap masih terpenuhi karena ada gotong royong, CSR, dan Sragen peduli," katanya.

Dirut PDAM Tirto Nagoro Sragen Supardi menambahkan, Tangen dan Jenar merupakan kecamatan yang tidak ada sumber air baku khususnya sumur dalam. Pihaknya telah melakukan penelitian sehingga harus didatangkan air dari kecamatan lain.

"Kami memutuskan mengambil sumber air dari Kecamatan Sambungmacan. Tahun 2018 kemarin 25.000 perdetik rencana akan distribusikan ke Tangen dan Jenar," katanya.

Kompas TV Kericuhan terjadi di Rumah Tahanan Kelas I Solo, Jawa Tengah. Penghuni rutan saling lempar batu dengan pembesuk. Saling lempar ini terjadi di Rumah Tahanan Kelas I Solo, Jawa Tengah. Akibat saling lempar ini sebagian pembesuk tertahan di dalam rutan. Sejauh ini belum bisa dipastikan penyebab saling serang antara pembesuk dan penghuni rutan. Polisi yang datang segera mengamankan situasi serta berjaga di sejumlah titik di sekitar rutan. Enamorang penghuni rutan yang diduga terlibat dipindahkan ke lapas lain di Semarang dan Sragen, Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com