Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kasus "Sweeping" di Solo, Nekat Melawan Petugas hingga Dilumpuhkan dengan Timah Panas

Kompas.com - 14/01/2019, 16:44 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diduga hendak melakukan kerusuhan di Kota Solo, 10 orang diamankan polisi. Dua diantaranya terpaksa ditembak karena melawan petugas.

Dari tangan sekelompok massa ini polisi mengamankan sejumlah senjata tajam, tembak panah serta air gun.

Sementara itu, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kelompok massa tersebut hendak melakukan sweeping pascakerusuhan di Rutan Klas I Solo beberapa waktu lalu.

Polisi pun menegaskan tidak akan memberi toleransi terhadap kelompok yang membuat resah masyarakat Kota Solo.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Warga lapor ada massa berkeliaran dengan senjata tajam

Petugas kepolisian melakukan olah TKP di dua lokasi penangkapan 10 orang yang diduga akan sweeping di Kawasan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/1/2019).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Petugas kepolisian melakukan olah TKP di dua lokasi penangkapan 10 orang yang diduga akan sweeping di Kawasan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/1/2019).

Kapolresta Surakarta Komisaris Besar Polisi Ribut Hari Wibowo menjelaskan, penangkapan ini berawal dari laporan warga yang melihat sekelompok orang melakukan konvoi di jalan raya dengan membawa senjata tajam, Sabtu (12/1/2019).

Setelah itu, tim gabungan dari Polresta Surakarta dan Polda Jawa Tengah menyisir lokasi tersebut.

"Kelompok ini kami tangkap di Pasar Klitikan, Semanggi. Kami juga menyita barang bukti yang mereka gunakan untuk membuat keresahan di masyarakat," kata Ribut dalam pers rilis di Mapolresta Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Sabtu malam.

Polisi berhasil menangkap massa tersebut sekitar pukul 19.00 WIB di kawasan Pasar Klitikan, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon.

Baca Juga: Polisi Tangkap 10 Orang yang Diduga Akan Melakukan "Sweeping" di Solo

2. Melawan petugas, dua orang ditembak

Barang bukti berupa samurai, clurit, parang dan lainnya dari para pelaku saat diamankan di Mapolresta Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (12/1/2019) malam.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Barang bukti berupa samurai, clurit, parang dan lainnya dari para pelaku saat diamankan di Mapolresta Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (12/1/2019) malam.

Kapolresta Kombes Ribut mengatakan, para pelaku yang ditangkap tersebut sebelumnya terlibat dalam penyerangan di Rutan Kelas I Surakarta. Dalam penangkapan tersebut, polisi terpaksa menembak dua orang dengan timah panas karena mencoba melawan petugas.

"Kelompok ini melawan petugas. Sehingga kami melakukan tindakan tegas terukur kepada dua anggota kelompok ini satu dibagian kaki dan satu di bagian pinggang," kata Ribut.

Ia menegaskan, kepolisian tidak akan mentolerir kegiatan kelompok-kelompok yang sering menimbulkan keresahan di masyarakat, kelompok intoleransi, dan mereka yang menggunakan cara kekerasan.

"Mereka kami jerat dengan pasal Undang-Undang Darurat karena membawa senjata tajam," kata Ribut.

Baca Juga: Polisi Olah TKP di Lokasi Penangkapan 10 Orang yang Diduga akan "Sweeping" di Solo

3. Polisi amankan barang bukti puluhan senjata tajam dan Air Gun

Ilustrasi penganiayaanKompas.com/ERICSSEN Ilustrasi penganiayaan

"Kelompok ini kami tangkap di Pasar Klitikan, Semanggi. Kami juga menyita barang bukti yang mereka gunakan untuk membuat keresahan di masyarakat," kata Ribut dalam pers rilis di Mapolresta Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Sabtu malam.

Adapun barang bukti yang disita dari para pelaku tersebut antara lain, ada busur, anak panah, tongkat T, tongkat kayu, palu, gelati, parang, samurai, batako, tembak panah, ponsel, pedang, celurit, dan air gun.

Ribut mengatakan, para pelaku yang ditangkap tersebut sebelumnya terlibat dalam penyerangan di Rutan Kelas I Surakarta.

Baca Juga: Kericuhan Terjadi di Rutan Surakarta, 12 Warga Binaan Dipindahkan

4. Olah TKP kasus penangkapan kelompok sweeping, di dua lokasi 

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Polresta Surakarta olah TKP penangkapan 10 orang yang diduga akan melakukan sweeping dan keributan di Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/1/2019).

Olah TKP dilaksanakan di dua lokasi, yakni di jalan raya dan rumah toko (ruko) di Kawasan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo.

Kasat Reskrim Polresta Surakarta Kompol Fadli menjelaskan, olah TKP di jalan raya ini menggambarkan ketika para pelaku menyerang petugas menggunakan air gun dan pisau lipat.

Setelah itu, sambung Fadli, dilanjutkan ke ruko tempat ditemukannya berbagai senjata tajam (sajam).

Seperti diketahui, di ruko tersebut petugas mendapat perlawananan dari para pelaku menggunakan pedang. Sehingga, petugas terpaksa menembak pelaku di bagian kaki dan pinggang.

"Olah TKP untuk pembuktian di lapangan bagaimana proses tindak pidana itu terjadi," ujarnya.

Baca Juga: Kronologi Kericuhan di Rutan Surakarta

5. Kasus ditangani oleh Polda Jawa Tengah

Aparat kepolisian dan TNI berjaga di depan Rutan Kelas I Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (10/1/2019).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Aparat kepolisian dan TNI berjaga di depan Rutan Kelas I Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (10/1/2019).

Kelompok massa yang diamankan polisi tersebut, diduga berasal dari kelompok yang sebelumnya melakukan penyerangan di Rutan Klas I Kota Solo beberapa waktu lalu.

Saat itu, kondisi rutan ricuh setelah terjadi keributan antara pembesuk warga binaan di Blok B dengan warga binaan di Blok C.

Untuk penyelidikan lebih mendalam, kasus tersebut akan ditangani tim penyidik Polda Jawa Tengah.

Namun demikian, Kapolresta Kombes Ribut juga akan mengembangkan kasus tersebut guna menangkap pelaku lain yang ikut terlibat di dalamnya.

"Polisi akan tegas terhadap kelompok-kelompok yang sering menimbulan keresahan di dalam masyarakat Kota Solo," kata Ribut.

Baca Juga: Fakta di Balik Kericuhan Rutan Surakarta, Dipicu Salah Paham hingga Evakuasi 12 Narapidana

Sumber: KOMPAS.com (Labib Zamani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com