Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Intensitas Tinggi Mengguyur Sukabumi, Banjir dan Longsor Banyak Terjadi

Kompas.com - 14/01/2019, 09:17 WIB
Budiyanto ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SUKABUMI, KOMPAS.com - Hujan deras mengguyur Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (13/1/2019) siang hingga malam. Sejumlah wilayah di beberapa kecamatan, baik di Kota Sukabumi maupun Kabupaten Sukabumi terdampak.

Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukbumi menyebutkan, dampak hujan deras terjadi di sejumlah kecamatan di antaranya Cibadak, Nagrak, Cicantayan, Caringin, dan Cisaat.

"Banjir dan longsor yang mengakibatkan rumah rusak dan terendam di beberapa wilayah kecamatan," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu malam.

Dia menuturkan, seperti di Kecamatan Nagrak, dilaporkan terdapat empat desa yang terdampak, yaitu Desa Nagrak Utara, Kalaparea, Nagrak Selatan, dan Pawenang.

Baca juga: Sukabumi Dilanda Hujan Es hingga Puting Beliung, Lebih dari 100 Rumah Rusak

"Di Nagrak ini sejumlah rumah terendam, terjadi longsor di sejumlah titik yang mengakibatkan jalan gang terputus,dan areal persawahan terendam namun luasannya belum terdata," ungkap dia.

Dia menuturkan, Tim Reaksi Cepat BPBD bersama para relawan dan para aparat desa dan unsur Muspika masing-masing wilayah sudah berada di lokasi kejadian.

"Selain itu kami (BPBD) masih memverifikasi dan validasi data bangunan rumah dan warga terdampak," tutur Eka.

Kepala Seksi Kedarutan BPBD Kota Sukabumi Adhar Somali mengatakan, data sementara dampak hujan deras sejak Minggu sore hingga malam dilaporkan terjadi di empat kecamatan, yaitu Cikole, Citamiang, Warudoyong dan Gunung Puyuh.

"Di Kecamatan Cikole, di Kelurahan Kebonjati, mengakibatkan Sungai Cileles meluap yang merendam permukimn hingga ketinggian 50 sentimeter," kata Ahdar, kepada wartawan.

"Di Gunungpuyuh, Kelurahan Sriwedari, Gang Titiran, banjir diakibatkan tanggul jebol lalu air masuk sekolah mengenai empat ruang kelas," ujar dia.

Pihak BPBD Kota Sukabumi masih mendata dan memverifikasi sejumlah laporan dan mendatangi lokasi.

Pantauan Kompas.com, hujan dengan intensitas berbeda-beda mengguyur Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Minggu sejak pukul 14.00 WIB hingga Kota Sukabumi sekitar pukul 20.00 WIB.

Sekitar pukul 17.00 WIB, hujan dengan intensitas tinggi disertai petir sempat mengguyur di ruas Jalan Cibadak-Cikembar-Palabuhanratu, tepatnya di wilayah Gunung Karang, Kecamatan Cibadak.

Baca juga: Kepala BNPB Sebut Lokasi Longsor Sukabumi Seharusnya Tak Jadi Area Persawahan

Para pengendara sepeda motor pun banyak yang berteduh. Hingga menjelang pukul 18.00 WIB hujan turun dengan intensitas rendah.

"Sejak siang hujan terus, kadang gerimis, kadang juga hujannya deras seperti ini. Belum lagi disertai petir dengan suara gemuruhnya," ungkap Sri (60), warga Kelurahan Cibadak.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, puncak musim hujan di daerah Jawa Barat masih akan berlangsung hingga akhir Januari. Sedangkan musim hujan masih akan berlangsung hingga Maret mendatang.

Demikian disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kepada wartawan di sela kunjungan kerjanya di lokasi longsor perbukitan Gunung Sorandil, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (11/1/2019).

“Untuk wilayah Jawa Barat musim hujan hingga Maret mendatang. Bila ada perkembangan kami akan informasikan kembali," ujar Dwikorita.

Dia mengingatkan, sebaiknya masyarakat tetap waspada dan menjauhi daerah-daerah yang rawan longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com