LAMONGAN, KOMPAS.com - Kisah Titin Wati, wanita asal Palangkaraya yang mengalami obesitas hingga 275 kilogram, mengingatkan akan kejadian serupa yang dialami oleh Silvia Dwi Susanti, warga Desa Cangkring, Kecamatan Bluluk, Lamongan, beberapa waktu lalu.
Meski tidak 'se-ekstrim' bobot yang dimiliki Titin, Silvia yang masih berusia 15 tahun, sempat memiliki bobot 179,3 kilogram. Dengan tinggi badan 145 centimeter, Silvia tampak sangat gemuk sehingga membuatnya malu dan memutuskan untuk meninggalkan bangku sekolah.
"Dalam jangka waktu hampir tiga bulan, berat badan Mbak Silvia sudah turun sekitar 25 kilogram. Dari yang semula 179,3 kilogram, kini menjadi 154 kilogram saja," ujar dr Fauziah NS dari Puskesmas Bluluk yang biasa mengontrol keadaan Silvia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/1/2019).
Baca juga: Titin, Penderita Obesitas 300 Kg, Bersiap Dioperasi Ditemani Suami dan Anaknya
Penurunan berat badan yang dialami Silvia, terang Fauziah, lantaran Silvia mau mengikuti metode diet yang diterapkan oleh tim medis.
Silvia juga mulai bisa mengikuti anjuran untuk meninggalkan beberapa kebiasaan buruk sebelumnya, yang dianggap bisa mempengaruhi berat badan seseorang.
"Selain itu, setiap hari Mbak Silvia juga rutin jalan kaki minimal satu jam sehari. Selain menunjang program yang kami berikan, juga untuk menjaga kondisi kesehatannya," ucap dia.
Baca juga: Diperlukan 20 Relawan untuk Mengevakuasi Titin, Penderita Obesitas 300 Kg
Fauziah mengatakan, sejauh ini program penurunan berat badan Silvia berjalan sesuai harapan lantaran mendapatkan dukungan penuh dari pihak keluarga yang menginginkan supaya anaknya bisa kembali memiliki tubuh normal layaknya anak seusianya.
"Keluarga Mbak Silvia benar-benar sangat mendukung, dan itu salah satu penyebab keberhasilan Mbak Silvia menurunkan berat badannya. Di samping juga, Mbak Silvia memang orangnya mau menurut dan lumayan disiplin dalam menjalani pola makan sehat yang kami berikan," kata dia.
Baca juga: Siap Jalani Operasi, Titin Penderita Obesitas Hampir 300 Kg Sempat Gemetar
Adapun pola makan sehat yang coba diberikan tim medis kepada Silvia di antaranya, mengurangi ngemil.
Dari yang sebelumnya suka mengonsumsi kerupuk dan gorengan, beralih kepada setiap makan harus dengan sayuran, serta diharuskan sering mengonsumsi buah-buahan.