Tembus Rusia
Baru-baru ini, Sambinah mendapat pesanan 500 goodybag dari Rusia. Ia mendapat pesanan tersebut melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud). Ia menyebut goodybag buatannya ramah lingkungan.
"Pengerjaanya membutuhkan kejelian ekstra," katanya.
Selain Rusia, Universitas Trisakti juga memesan 600 goodybag berbahan eceng tersebut. Ia pun menyesuaikan ukuran dan modelnya sesuai pesanan.
"Infonya pesan buat Wisuda," katanya.
Berangkat dari hal tersebut, ia berharap goodybag buatannya digemari masyarakat luat negeri. Satu buah goodybag ia jual dengan harga Rp 25.000. Namun, jika terdapat pesanan atau ornamen atau lukisan khusus, harga menyesuaikan.
"Kami terus berusaha meningkatkan kualitas," katanya.
Sambinah juga pernah mengikuti pameran di Madagskar, Afrika. Saat itu, beberapa produk handcraft eceng buatannya juga diminati pengunjung pameran.
"Alhamdulillah ada beberapa yang laku," tandasnya.
Seorang kawan, kata Sambinah, juga menawarkan memasarkan produk eceng buatannya ke kuar negeri, seperti Saudi Arabia.
Tak mau pindah
Sambinah mengaku enggan pindah tempat. Sebab, menurutnya Bendungan Walahar tempat yang strategis. Apalagi, ia menerima informasi sekitar Bendungan tersebut akan direnovasi dan dibuat jembatan.
"Menurut saya ini strategis," katanya.
Lewat buah tangannya itu, Sambinah pun ingin memperkenalkan destinasi wisata dan budaya
Karawang, misalnya goodybag berlukiskan Bendungan Walahar yang merupakan peninggalan Belanda itu. Juga Candi Jiwa melalui kotak tisu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.