Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/01/2019, 09:03 WIB
Budiyanto ,
Khairina

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sore itu, enam anak tengah bermain di lokasi pembangunan double track kereta api jurusan Bogor-Sukabumi di Kampung Nyalindung, Kelurahan/Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (10/1/2019) sekitar pukul 15.30 WIB.

Udara saat itu cerah, mereka tengah asyik bermain air dan lumpur di bekas kerukan mirip kubangan. Namun, tiba-tiba tebing tanah setinggi 7 meter yang berada di pinggiran ambruk.

"Mereka sedang  bermain di lokasi pembangunan jalur ganda kereta api," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis malam.

Tiba-tiba, lanjut dia, dinding teras dengan kemiringan tegak lurus longsor dengan sendirinya tanpa ada tanda -tanda. Mereka langsung tertimbun material tanah yang longsor itu.

''Informasinya di antara anak-anak ini ada yang berhasil menyelamatkan diri keluar dari timbunan material tanah,'' ujarnya.

Baca juga: Kronologi Longsor di Sukabumi yang Tewaskan 1 Anak

Sedangkan empat anak lainnya tertimbun secara bertumpuk. Seorang anak yang akhirnya meninggal dunia itu berada paling bawah dan proses evakuasi memerlukan waktu sekitar 30 menit.

"Yang tertimbun ada empat anak, satu di meninggal dunia dan tiga anak medapatkan perawatan medis karena luka, dua anak menyelamatkan diri,'' kata Eka.

Kepala Polsek Cicurug, Kompol Simin A Wibowo menuturkan pihaknya sedang menyelidiki perkara tebing tanah longsor yang mengakibatkan seorang anak meninggal dunia.

Sejumlah saksi akan dimintai keterangan dan di tempat kejadian perkara sudah dipasangi garis polisi.

"Keterangan sementara, mereka (korban) sudah beberapa kali diperingatkan agar tidak main di lokasi," tutur Simin.

Kompas TV Masa tanggap darurat bencana longsor di Kampung Cimapag, Sukabumi, Jawa Barat telah berakhir. Pencarian korban pun telah dihentikan. Warga sekitar pun kini sudah mulai beraktivitas seperti biasa. Namun, warga berharap relokasi segera dilakukan sesuai yang telah dijanjikan pemerintah. Wilayah yang terdampak longsor di Sukabumi memang merupakan wilayah yang rawan. Warga Kampung Cimapag dan sekitarnya kini berharap pemerintah segera mewujudkan janji relokasi. Sebagian warga mengaku akan menerima di mana pun lokasi relokasi yang ditetapkan pemerintah asalkan dilakukan secara adil dan ditempatkan di tempat yang aman dan layak. Warga yang terdampak longsor pun berterima kasih kepada semua Tim SAR gabungan yang telah membantu mencari korban selama 7 hari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com