Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Logistik, Donasi Korban Longsor di Sukabumi Sebaiknya Juga Uang

Kompas.com - 11/01/2019, 07:44 WIB
Budiyanto ,
Khairina

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Bantuan bagi korban terdampak bencana tanah longsor di perbukitan Gunung Sorandil, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, hingga Kamis (10/1/2019) masih terus mengalir.

Berbagai jenis bantuan di antaranya mi instan, beras, air minum dalam kemasan (AMDK), minyak goreng, alat dapur, dan pakaian layak pakai langsung disalurkan kepada para keluarga korban.

''Alhamdulillah bantuan terus berdatangan dari berbagai daerah untuk membantu warga terdampak. Ini luar biasa,'' ungkap anggota Komisi X DPR RI Reni Marlinawati kepada Kompas.com di sela kunjungannya di Dusun Cimapag, Kamis (10/1/2019).

''Jadi bagi semua pihak yang ingin membantu maka sebaiknya difokuskan bantuan tidak lagi dalam bentuk logistik, tapi bisa dalam bentuk finansial atau uang,'' saran Reni yang juga berasal dari Sukabumi itu.

Selain bantuan logistik, ia mengatakan untuk membantu proses pemulihan bagi para korban bencana juga telah dilakukan recovery psikologis secara rutin.

''Sedangkan pemulihan non psikologis, yaitu relokasi bagi keluarga korban bencana agar mereka bisa melanjutkan hidup dengam baik,'' kata dia.

Baca juga: Pemulihan Psikologis Korban Longsor Sukabumi Perlu Dukungan Semua Pihak

Sejumlah korban bencana mengakui bantuan yang diterimanya dari para donatur baik dari lembaga maupun perorangan sangat bermanfaat dan sudah diterimanya.

''Alhamdulillah untuk bantuan logistik sudah kami terima setiap hari. Juga ada alat dapur, pakaian dan lainnya. Saya sangat mengucapkan terimakasih,'' aku salah seorang korban, Armin (34) saat berbincang dengan Kompas.com.

Hanya saja, ia mengatakan, saat ini dia secara pribadi belum bisa bekerja seperti hari-hari sebelumnya. Karena kondisinya belum memungkinkan, untuk melihat ke kampung saja belum berani.

''Sekarang saya belum punya penghasilan lagi, sementara kebutuhan sehari-hari kan harus dipenuhi juga. Ya seperti kebutuhan anak-anak untuk jajan kan itu tidak bisa dihindarkan,'' kata dia.

Mengungsi di keluarga

Sebanyak 67 korban selamat terdampak bencana tanah longsor perbukitan Gunung Sorandil, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat mengungsi di dua desa.

Mereka mengungsi dengan ditampung di rumah-rumah saudara atau kerabatnya yang tersebar di 25 rumah warga. Di antaranya, sebanyak 4 orang di Desa Cicadas dan sisanya di Desa Sirnaresmi.

''Di sini tidak ada tenda penampungan seperti di daerah lain. Alhamdulillah para pengungsi ditampung di rumah saudara-saudaranya,'' ungkap Kepala Dusun Cimapag, Lili Amaludin kepada Kompas.com di Posko Penanggulangan Bencana, Cimapag, Rabu (9/1/2019).

Baca juga: Kronologi Longsor di Sukabumi yang Tewaskan 1 Anak

Dia menuturkan, wilayahnya masih memegang teguh adat tradisional, sehingga persatuan dan kesatuan warga masih kuat. Warga yang menjadi korban pun tidak akan kesulitan untuk mendapatkan penampungan.

''Meskipun bukan saudaranya, para pengungsi bisa tinggal sampai kapan pun sebelum ada rumah gantinya,'' tutur dia.

Bencana tanah longsor yang menimbun permukiman Kampung Garehong berdampak pada rusaknya sebanyak 29 rumah dihuni 30 kepala keluarga berjumlah 100 jiwa.

Akibat bencana yang terjadi pada akhir tahun 2018 ini mengakibatkan 33 orang diduga hilang tertimbun yang di antaranya 32 korban ditemukan dan 1 korban tidak ditemukan, 64 orang berhasil selamat, dan 3 orang cedera berat yang sempat dirawat di RSUD Palabuhanratu.

Diberitakan sebelumnya bencana tanah longsor dilaporkan terjadi di wilayah Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (31/12/2018) petang.

Kompas TV Masa tanggap darurat bencana longsor di Kampung Cimapag, Sukabumi, Jawa Barat telah berakhir. Pencarian korban pun telah dihentikan. Warga sekitar pun kini sudah mulai beraktivitas seperti biasa. Namun, warga berharap relokasi segera dilakukan sesuai yang telah dijanjikan pemerintah. Wilayah yang terdampak longsor di Sukabumi memang merupakan wilayah yang rawan. Warga Kampung Cimapag dan sekitarnya kini berharap pemerintah segera mewujudkan janji relokasi. Sebagian warga mengaku akan menerima di mana pun lokasi relokasi yang ditetapkan pemerintah asalkan dilakukan secara adil dan ditempatkan di tempat yang aman dan layak. Warga yang terdampak longsor pun berterima kasih kepada semua Tim SAR gabungan yang telah membantu mencari korban selama 7 hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com