Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titiek Soeharto: Jangan Santai-santai kalau Mau Prabowo-Sandi Menang

Kompas.com - 11/01/2019, 05:21 WIB
Idon Tanjung,
Khairina

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Siti Hediati Hariyadi atau lebih dikenal Titiek Soeharto, menghadiri deklarasi relawan RabuBiru Riau untuk memenangkan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiga Uno di room meeting Silver Silk di Jalan Arifin Ahmad, Pekanbaru, Riau, Kamis (10/1/2019) malam.

Dalam kesempatan ini, Titiek meminta seluruh relawan RabuBiru Indonesia, khususnya Riau, bekerja keras dan meluruskan niat untuk memenangkan Prabowo-Sandi.

"Pemilu tinggal 96 hari lagi. Jadi kita jangan santai-santai kalau mau Prabowo-Sandi menang," ungkap Titiek dalam pengarahannya.

Untuk itu, dia meminta relawan RabuBiru Riau harus giat dan terus berkampanye ke masyarakat, serta menyampaikan visi dan misi Prabowo-Sandi.

"Kita harus bergegas untuk terus menyosialisasikan Prabowo-Sandi, termasuk menyampaikan visi dan misinya kepada seluruh lapisan masyarakat, agar mereka mendapat gambaran ke mana arah kepemimpinan beliau berdua ke depan," ajak Titiek.

Baca juga: Titiek Soeharto: Saya Senang Disambut Meriah, Ini Tanda Kemenangan Prabowo-Sandi

Visi dan misi Prabowo-Sandi, lanjutnya, telah disusun sedemikian baiknya, ringkas, padat, nasional.

Salah satu misi dari pasangan Prabowo-Sandi yaitu, membangun masyarakat Indonesia yang sehat, berkualitas, produktif, cerdas, dan berdaya saing.

"Kita juga ingin kehidupan yang damai dan bermartabat," tambahnya.

Titiek mengatakan, masyarakat saat ini merasakan langsung berbagai persoalan bangsa dan negara.

Harga-harga dan kebutuhan pokok yang semakin mahal dan sulitnya mendapat pekerjaan.

"Dulu ada yang janji mau menciptakan 10 juta lapangan kerja. Tapi sampai sekarang ternyata hoaks," imbuh Titiek yang disambut tertawa para relawan RabuBiru.

Mereka pun sama-sama menyebut program kerja Presiden Jokowi itu hoaks.

"Kalau pun ada, itu untuk aseng-aseng, ya. Jadi, kalau orang janji, terus enggak ditepati itu namanya apa? Bohong. Terus minta tambah lagi lima tahun," sambung Titiek yang lagi-lagi disambut gelak tawa para relawan pemenangan Prabowo-Sandi.

Titiek masih menyentil soal janji Jokowi terkait masalah swasembada.

"Kemudian ada yang janji waktu itu bahwa agar swasembada, beras, padi dan kedelai dalam tiga tahun bisa swasembada. Ternyata sekarang sudah tahun kelima masih impor. Semuanya impor ya ibu-ibu. Jadi kalau janji swasembada, terus ternyata masih impor, itu namanya?Bohong lagi," tambah Titiek.

Oleh karena itu, dia meminta seluruh relawan RabuBiru untuk mengajak masyarakat Riau memenangkan Prabowo-Sandi.

"Karena Prabowo-Sandi salah satu pilihan dan tidak ada pilihan selain itu," tutup politisi Partai Berkarya ini.

Sebelumnya, Titiek Soeharto berkunjung ke Pekanbaru untuk menghadiri beberapa rangkaian kegiatan. Salah satunya, Titiek silaturahmi dengan para kader dan caleg Partai Berkarya. Setelah itu, berkunjung ke pasar kaget di Kecamatan Tenayan Raya bersama relawan RabuBiru.

Kompas TV Seorang Tenaga Kerja Indonesia di Taiwan sudah 4 tahun terbaring lumpuh di sebuah rumah sakit di Taiwan. Informasi ini menggerakkan hati Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Titiek Soeharto untuk menjenguk langsung ke Taiwan. Shinta Danuar, TKI asal Banyumas, Jawa Tengah ini yang sudah terbaring 4 tahun di Rumah Sakit Ping Yen Sincu City Taiwan dijenguk Titiek Soeharto. Melalui akun instagramnya tampak Titiek sedang berbincang dengan Shinta didampingi tim dari rumah aspirasi Prabowo-Sandi yang juga menfasilitasi keberangkatan orang tua Shinta ke Taiwan. Dalam kesempatan itu Titiek menyatakan akan membantu termasuk meminta pihak pemerintah memulangan Shinta ke Indonesia secepatnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com