KOMPAS.com - Sejumlah tokoh nasional menggelar pertemuan dan mencetuskan "Gerakan Suluh Kebangsaan". Para tokoh yang menggawangi gerakan tersebut adalah Mahfud MD, Alissa Wahid, Romo Beny Susetyo dan Budi Kuncoro.
Gerakan tersebut muncul dari rasa keprihatinan akan ancaman perpecahan bangsa Indonesia akhir-akhir ini.
Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD, mengatakan, gerakan ini diawali di Yogyakarta dan akan disebar melalui forum-forum kebangsaan di seluruh daerah Indonesia.
Berikut ini fakta menarik dari "Gerakan Suluh Kebangsaan":
Gerakan Suluh Bangsa mendapat dukungan dari Sri Sultan HB X, Buya Syafii Maarif, KH Mustofa Bisri, Habib Lutfi, Shinta Nuriyah, Romo Magnis Suseno, Prof Komarudin Hidayat, Prof John Titaley, Garin Nugroho, Rikard Bangun, Siti Nuraini Dzuhayatin, Innayah Wahid, Ari Kriting dan Savic Ali.
"Saya diminta memimpin gerakan suluh kebangsaan ini, dan untuk sementara saya bersedia menjadi ketuanya agar mulai dulu," kata Mahfud MD, Kamis (9/1/2019).
Berbagai macam kegiatan akan dilakukan dalam gerakan suluh kebangsaan ini, seperti sarasehan, dialog kebangsaan, hingga jelajah kebangsaan.
Dengan gerakan suluh Kebangsaan ini diharapkan memperkuat rasa nasionalisme, memperkokoh persatuan dan kesatuan demi kejayaan Indonesia.
Baca Juga: Bangsa Terancam Pecah, Sejumlah Tokoh Gagas Gerakan Suluh Kebangsaan
"Suluh Kebangsaan ini lahir dari keprihatinan," kata Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD, dalam sambutan di sarasehan kebangsaan di Balai Raos Jalan Magangan Kulon No 1, Panembahan, Keraton, Kota Yogyakarta, Kamis (9/1/2019).
Mahfud MD menuturkan, dalam satu dua tahun terakhir muncul gejala perpecahan dengan mendompleng isu-isu sensitif seperti agama dan paham politik.
Hal itu membuat risau anak bangsa yang sadar akan pentingnya persatuan dan kesatuan serta keberlangsungan negara Republik Indonesia.
"Saling serang menyerang, munculnya politik identitas yang mengkhawatirkan, misalnya identitas keagamaan, bukan hanya antara Islam non Islam yang sekarang saling dibenturkan, tetapi antara orang-orang Islam sendiri saling dibenturkan. Ini sungguh sangat memprihatinkan," ucapnya.
Baca Juga: Datangi KPK, Mahfud MD Diskusikan Kasus-kasus Korupsi hingga Pendidikan Antikorupsi