Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur NTT Canangkan Festival Toilet Bersih

Kompas.com - 10/01/2019, 11:56 WIB
Markus Makur,
Khairina

Tim Redaksi


RUTENG, KOMPAS.com-Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat akan mencanangkan Festival Toilet Bersih di 23 kabupaten dan kota di seluruh Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pemerintah kabupaten dan kota di seluruh Nusa Tenggara Timur harus mempersiapkan toilet bersih di seluruh kampung dan kota di wilayah NTT.

“Tim penilai akan menurunkan tim ke 23 kabupaten dan kota di seluruh NTT untuk memberikan penilaian dan menentukan kabupaten mana yang menang. Program Festival Toilet Bersih untuk melatih warga NTT agar memiliki toilet bersih. Program ini sejalan dengan prioritas provinsi pariwisata,” tegasnya saat memberikan arahan kepada Bupati Manggarai Deno Kamelus dan Wakil Bupati Manggarai, Viktor Madur serta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) saat kunjungan kerja di Kabupaten Manggarai, Flores, NTT, Rabu (9/1/2019).

Selain itu, Gubernur Laiskodat menegaskan, seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur harus membuat 5 festival dalam setahun.

Baca juga: Gempa di Sumba Tengah NTT, Dirasakan di Labuan Bajo hingga Bima, NTB

 

Festival apa saja yang dicanangkan oleh seluruh bupati dan walikota di seluruh Nusa Tenggara Timur. Festival ini menggaet kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik.

Selain itu, aparat sipil negara dan rakyat menjadi event organizer (EO) dari festival itu. Jangan memakai orang luar menjadi event organizer dari berbagai festival itu.

“Kami melatih aparat sipil negara dan rakyat Nusa Tenggara Timur untuk bisa menjadi event organizer daripada mendatangkan orang dari luar sebagaimana kegiatan besar selama ini. Aparat sipil negara dan rakyat NTT harus bisa menyelenggarakan sebuah event yang besar dengan menggunakan anggaran daerah atau anggaran dari berbagai sponsor festival. Saya lihat selama ini event organizer sebuah kegiatan selalu dilakukan oleh orang dari luar sehingga anggaran daerah lari ke luar. Anggaran itu harus berputar di seluruh Nusa Tenggara Timur,” jelasnya.

Gubernur Laiskodat menjelaskan, festival toilet bersih untuk membiasakan rakyat Nusa Tenggara Timur menggunakan jamban bersih demi kesehatan rakyat itu sendiri.

Ini juga sejalan dengan program community base tourism (CBT) dimana Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai provinsi pariwisata.

Selain itu, rumah warga ditata sebagai tempat penginapan dari wisatawan asing dan domestik yang mengunjungi obyek wisata di seluruh wilayah NTT.

Baca juga: Longsor Melanda Jalan Nasional Trans Flores NTT

Kalau itu dilaksanakan di seluruh NTT dengan pendampingan pemerintah setempat maka akan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dan berpuncak pada peningkatan kesejahteraan rakyat NTT.

Tujuan akhirnya bahwa Provinsi NTT tidak lagi dikategorikan provinsi miskin.

“Saya belajar dari Skotlandia dimana rumah penduduk di negara itu sebagai tempat penginapan wisatawan asing dan nusantara setempat. Uang wisatawan langsung kepada penduduk setempat. Tidak ada lagi diberikan ijin bagi pembangunan hotel melati dan pembangunan hotel berbintang dibatasi,” jelasnya.

Gubernur Laiskodat mengatakan, kawasan di sekitar obyek wisata Perkampungan Waerebo tidak boleh diberikan izin untuk pembangunan hotel berbintang dan melati. Akan tetapi, rumah penduduk setempat dijadikan tempat penginapan yang layak dengan standar internasional serta toiletnya sesuai standar internasional.

“Saya belajar dari Kabupaten Banyuwangi dimana rumah penduduk setempat menjadi tempat penginapan bagi wisatawan asing dan Nusantara. Saya menginginkan di seluruh Nusa Tenggara Timur seperti itu sehingga uang dari wisatawan asing dan Nusantara dinikmati oleh penduduk setempat. Dengan itu rakyat setempat memiliki pendapatan tersendiri dan meningkatan pendapatan ekonomi rakyat. Saat ini Kabupaten Banyuwangi sudah sangat terkenal di seluruh dunia,” jelasnya. 

Kompas TV Sejumlah Aparatur Sipil Negara dihukum mengenakan rompi oranye saat upacara bendera di halaman kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur Senin pagi. Sejumlah aturan yang dilanggar oleh para ASN ini di antaranya melanggar aturan jam kantor dan tidak disiplin dalam melaksanakan tugas ketika dikonfirmasi terkait penerapan aturan ini Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat menyatakan peraturan ini dilakukan untuk menegakkan disiplin organisasi pemerintahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com