Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Januari Puncak Musim Hujan di Sulawesi Utara

Kompas.com - 10/01/2019, 09:55 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Hujan dengan intensitas ringan, sedang, dan lebat mengguyur wilayah Sulawesi Utara (Sulut) dari pagi hingga siang ini, Kamis (10/01/2019).

Terkait hal ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca di Provinsi Sulut.

Dalam peringatan itu, ada 5 daerah yang terdampak hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang pada pukul 08.30 WITA dan akan berlangsung hingga pukul 11.00 WITA.

Di antaranya, wilayah Manado, Minahasa Utara, Tomohon, Bitung, Minahasa.

Baca juga: Waspadai Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang di Jakbar, Jaksel, dan Jaktim

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Kelas II Sam Ratulangi Manado Cariz Kainama mengatakan, saat ini memang lagi musim hujan.

"Bulan Januari ini perkiraan BMKG memasuki puncak musim hujan di wilayah Sulawesi Utara," katanya saat dikonfirnasi Kompas.com, Kamis pagi.

"Kejadiannya, bisanya satu hari panas, seharian hujan, atau hujan sebentar. Sedangkan bulan Februari masih terjadi hujan, tapi intensitasnya mulai menurun," tambah Cariz.

Untuk hujan saat ini, menurut Cariz, karena terdapat kumpulan awan menengah (altosratus) di beberapa wilayah di Sulut.

"Itu berdasarkan pantauan citra satelit pulul 07.30 Wita, terdapat altosratus di wilayah Manado, Bitung, Tomohon, Minahasa, dan Minahasa Utara, yang dapat menyebabkan hujan intensitas ringan hingga sedang durasi lama," jelasnya.

"Kami berharap warga berhati-hati apabila akan melakukan aktivitas di luar rumah. Tetaplah waspada apabila bermukim di wilayah-wilayah rawan longsor dan banjir serta pohon tumbang," tandasnya.

Kompas TV Aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tinggi sehingga erupsi susulan masih akan terjadi. Terkait kondisi ini pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengimbau masyarakat yang ada di aliran sungai yang berhulu langsung dengan Gunung Agung agar tetap waspada terhadap terjadinya banjir lahar dingin di musim hujan seperti saat ini. Terlebih saat ini di Lereng Gunung Agung masih tersisa abu vulkanik yang terkumpul pasca-erupsi sehingga sisa-sisa material dengan mudah dibawa air hujan dan akan melawati sejumlah sungai yang berhulu langsung dengan Gunung Agung serta membahayakan masyarakat yang berada di bantaran sungai. Selain itu PVMBG juga melarang masyarakat ataupun wisatawan melakukan pendakian karena sangat berbahaya dan erupsi bisa terjadi kapan saja. Sampai saat ini pihak PVMBG masih menetapkan status Gunung Agung siaga level III dengan radius 4 kilometer dari puncak kawah. Selain itu masyarakat diminta untuk mematuhi informasi mitigasi resmi yang dikeluarkan PVMBG agar petugas dengan mudah melakukan evakuasi jika Gunung Agung kembali erupsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com