Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta di Balik Kericuhan di DPRD Bombana, Gara-gara Pertanyaan Anggaran hingga Ketua DPRD Hunus Badik

Kompas.com - 09/01/2019, 12:51 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gara-gara pertanyaan tentang gambaran umum alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018, Ketua DPRD Bombana Andi Firman tiba-tiba langsung mencabut badik.

Diduga, Andi emosi lantaran Wakil Ketua Dewan II menyela pertanyaan sebelum sekretaris dewan menjawab pertanyaan dari salah satu anggota dewan.

Aksi ala preman jalanan tersebut terjadi saat rapat internal Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada Senin (7/1/2019).

Sebetulnya, sejumlah anggota dewan sempat meredam emosi Andi. Namun, kericuhan semakin menjadi saat ajudan dan salah satu teman Andi tiba-tiba masuk ke ruang rapat sambil mengamuk. Salah satu anggota dewan terluka dalam kericuhan tersebut.

Inilah fakta di balik kericuhan di gedung DPRD Kabupaten Bombana:

1. Ketua DPRD emosi saat ada pertanyaan tentang anggaran

IlustrasiWWW.PEXELS.COM Ilustrasi

Rapat internal Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bombana membahas evaluasi tahunan 2018 baru berlangsung sekitar 20 menit itu menjadi riduh.

Andi Firman tiba-tiba mencabut senjata tajam jenis badik usai mendengar pertanyaan tentang gambaran alokasi anggaran di tahun 2018 dari Sudirman, anggota dewan dari Partai PBB.

Sebetulnya, pertanyaan Sudirman ditujukan kepada sekretaris dewan (sekwan) namun sebelum dijawab oleh sekwan, tiba-tiba pimpinan 2 atau Wakil Ketua DPRD Bombana Amiadin langsung menyela.

"Mungkin karena dipotong sebelum sekwan menjawab dan nada bicaranya pimpinan 2 agak tinggi, langsung Pak Ketua berdiri dan mengucapkan kata 'mau cari solusi atau masalah'. Setelah itu, dia langsung cabut badiknya dan mengarahkan ke beberapa anggota dewan," kata Anwar, salah satu anggota dewan, Selasa (8/1/2019).

Baca Juga: Ketua DPRD Bombana Cabut Badik, Rapat Internal Jadi Ricuh

2. Ajudan dan seorang oknum ikut mengamuk di ruang rapat

Ilustrasi penganiayaanKompas.com/ERICSSEN Ilustrasi penganiayaan

Usai melihat Andi emosi sambil menghunus badik, sekwan dan beberapa anggota dewan menenangkan dengan cara dipeluk.

Pada saat bersamaan, tiba-tiba ajudan Ketua Dewan dan seorang oknum yang diduga teman dari Ketua Dewan, masuk ke ruang rapat dan mengamuk. Kedua orang tersebut melempari anggota dewan dengan botol mineral dan kursi.

"Satu orang yang kami tidak kenal pakai kaos oblong langsung menyerang kami, dia naik di atas meja. Satu anggota dewan dari Partai Golkar Pak Herianto kena lemparan botol air mineral kena pelipisnya, dan dilempari kursi juga, kacau di dalam ruangan itu," kata Anwar.

Baca Juga: Rapat Paripurna Hak Angket KPK Ricuh, Sejumlah Anggota DPR "Walk Out"

3. Akibat kericuhan, rapat internal dihentikan

Ilustrasi keributanKompas.com/ERICSSEN Ilustrasi keributan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com