Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Longsor Sukabumi, Ratusan Pelajar SD dan SMP Belum Bisa Sekolah

Kompas.com - 08/01/2019, 21:09 WIB
Budiyanto ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SUKABUMI, KOMPAS.com - Pascabencana, SD Negeri dan SMP Negeri 3 Satu Atap di Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, hingga Selasa (8/1/2019) masih belum bisa digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar.

Sebelumnya, dua bangunan sekolahan yang berdekatan itu dimanfaatkan sebagai posko terpadu tanggap darurat bencana tanah longsor di perbukitan Gunung Surandil. Bencana itu terjadi Senin (31/12/2018) lalu.

Pantauan Kompas.com Selasa, sejumlah pelajar SD dan SMP sempat berdatangan ke sekolahnya sejak pagi. Namun, proses kegiatan belajar mengajar belum dilaksanakan.

Hal ini disebabkan ruangannya masih belum ada fasilitas meja dan kursi. Terlebih lagi, ruangan kelas di SMPN 3 Satu Atap seluruh ruangannya masih dimanfaatkan untuk penyimpanan logistik bagi para korban bencana.

Baca juga: Lima Pelajar Meninggal dalam Bencana Longsor Sukabumi, 20 Orang Selamat

"Kami masih menunggu kursi dan meja yang akan dikirimkan ke sini. Karena mayoritas meja dan kursi sudah tidak layak pakai," ungkap Wakil Kepala SDN Cimapag Asep Supriawan, saat dikonfirmasi Kompas.com, di Dusun Cimapag, Selasa malam.

Hingga malam ini, lanjut dia, pengiriman meja dan kursi baru tiba semuanya. Untuk SD sebanyak 40 set terdiri dua kursi dengan satu meja.

Sedangkan untuk SMP sebanyak 25 set berupa 1 meja dengan 1 kursi.

"Mulai besok, meja dan kursi akan dirapikan di setiap kelas, agar proses kegiatan belajar mengajar bisa berlangsung kembali," ujar dia.

Namun, lanjut dia, rencananya dalam waktu beberapa hari ke depan, Dinas Kesehatan akan kembali melaksanakan sterilisasi dua ruangan SD. Sebelumnya, dua ruangan sudah disterilisasi.

"Proses kegiatan belajar mengajar bisa kembali normal, mudah-mudahan mulai Senin depan," ujar dia.

Baca juga: Gempa 5,4 Magnitudo Guncang Sukabumi, Getarannya Terasa hingga Bandung

Ia menuturkan, untuk SMP, ada dua ruang kelas yang masih dimanfaatkan sebagai ruang atau gudang logistik bagi para korban bencana alam longsor.

"Dua ruang kelas lainnya bisa digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar," tutur Asep, yang juga sebagai Wakil Kepala SMPN 3 Satu Atap.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Mohamad Solihin mengatakan, kursi dan meja atau mebel untuk SDN Cimapag dan SMPN Satu Atap ini berasal dari donasi Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKSS) SMP.

"Mebel ini hasil donasi dari para kepala SMP se-Kabupaten Sukabumi," kata Solihin, kepada Kompas.com, di sela peninjauan ke SDN Cimapag, Senin (7/1/2019) petang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com