SUKABUMI, KOMPAS.com - Pascabencana, SD Negeri dan SMP Negeri 3 Satu Atap di Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, hingga Selasa (8/1/2019) masih belum bisa digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar.
Sebelumnya, dua bangunan sekolahan yang berdekatan itu dimanfaatkan sebagai posko terpadu tanggap darurat bencana tanah longsor di perbukitan Gunung Surandil. Bencana itu terjadi Senin (31/12/2018) lalu.
Pantauan Kompas.com Selasa, sejumlah pelajar SD dan SMP sempat berdatangan ke sekolahnya sejak pagi. Namun, proses kegiatan belajar mengajar belum dilaksanakan.
Hal ini disebabkan ruangannya masih belum ada fasilitas meja dan kursi. Terlebih lagi, ruangan kelas di SMPN 3 Satu Atap seluruh ruangannya masih dimanfaatkan untuk penyimpanan logistik bagi para korban bencana.
Baca juga: Lima Pelajar Meninggal dalam Bencana Longsor Sukabumi, 20 Orang Selamat
"Kami masih menunggu kursi dan meja yang akan dikirimkan ke sini. Karena mayoritas meja dan kursi sudah tidak layak pakai," ungkap Wakil Kepala SDN Cimapag Asep Supriawan, saat dikonfirmasi Kompas.com, di Dusun Cimapag, Selasa malam.
Hingga malam ini, lanjut dia, pengiriman meja dan kursi baru tiba semuanya. Untuk SD sebanyak 40 set terdiri dua kursi dengan satu meja.
Sedangkan untuk SMP sebanyak 25 set berupa 1 meja dengan 1 kursi.
"Mulai besok, meja dan kursi akan dirapikan di setiap kelas, agar proses kegiatan belajar mengajar bisa berlangsung kembali," ujar dia.
Namun, lanjut dia, rencananya dalam waktu beberapa hari ke depan, Dinas Kesehatan akan kembali melaksanakan sterilisasi dua ruangan SD. Sebelumnya, dua ruangan sudah disterilisasi.
"Proses kegiatan belajar mengajar bisa kembali normal, mudah-mudahan mulai Senin depan," ujar dia.
Baca juga: Gempa 5,4 Magnitudo Guncang Sukabumi, Getarannya Terasa hingga Bandung
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.