Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta di Balik Erupsi Gunung Karangetang di Manado, Radius Aman 3 Km hingga Waspadai Lahar Hujan

Kompas.com - 08/01/2019, 15:21 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

"Direncanakan per Selasa (8/1/2018) ini pemerintah daerah akan menetapkan status kebencanaan siaga darurat Gunung Karangetang," ungkap Wuaten.

Baca Juga: Gunung Karangetang Terus Erupsi, Status Siaga Darurat Disiapkan

3. Pantauan sementara akitivitas Gunung Karangetang

Bob Wuaten mengatakan, erupsi Gunung Karangetang disertai asap dan lava pijar terjadi setiap 30 menitan.

"Setiap 30-60 menit terjadi erupsi yang ditandai dengan gemuruh atau embusan dan asap serta lava pijar," jelasnya.

Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang mencatat secara visual gunung kabut 0-I hingga kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati.

"Kegempaan guguran terjadi 11 kali, amplitudo 5-10 milimeter, durasi 45-60 detik. Sedangkan embusan 12 kali, amplitudo 10-32 milimeter, durasi 35-60 detik. Terasa 5 kali, amplitudo 50-52 milimeter, S-P 15 detik, durasi 375-450 detik, skala I-III MMI," kata Didi Wahyudi P Bina, anggota Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Senin (7/1/2019) pukul 06.50 Wita.

Sementara itu, untuk tektonik jauh terjadi 18 kali, amplitudo 10-52 milimeter, S-P 15 detik, durasi 75-450 detik.

"Tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0,5-2 milimeter (dominan 0,5 mm)," tambah Didi. Dia menegaskan, tingkat aktivitas Gunung Karangetang level III atau Siaga.

Baca Juga: Erupsi, Gemuruh, serta Lava Pijar Terjadi Setiap 30-60 Menit di Gunung Karangetang

4. Radius aman dari puncak antara 2,5-3 kilometer

Aktifitas bongkar muat di dermaga Pelabuhan Ulu Siau, Kabupaten Sitaro, Sulut dengan latar belakang Gunung Api Karangetang yang kawahnya terus mengeluarkan asap vulkanik.Kompas.com/Ronny Adolof Buol Aktifitas bongkar muat di dermaga Pelabuhan Ulu Siau, Kabupaten Sitaro, Sulut dengan latar belakang Gunung Api Karangetang yang kawahnya terus mengeluarkan asap vulkanik.

Peningkatan aktivitas Gunung Karangetang tersebut membuat petugas mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di dalam radius 2,5 km dari Kawah 2 (kawah utara) dan Kawah Utama (kawah Selatan) ke arah utara-timur-selatan-barat dan radius 3 km ke arah barat laut.

Sementara itu, masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.

"Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai," kata Yudia Prama Tatipang, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Jumat (21/12/2018).

Baca Juga: Gunung Karangetang Keluarkan Guguran Lava dan Suara Gemuruh

5. Persiapkan masker untuk antisipasi hujan abu

Kondisi kawah Gunung Karangetang tertutup asap tebal dari Kecamatan Siau Timur, Kelurahan Bebali, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara pada Jumat (21/12/2018) sekitar pukul 14.07 Wita.KOMPAS.com/SKIVO MANDEY Kondisi kawah Gunung Karangetang tertutup asap tebal dari Kecamatan Siau Timur, Kelurahan Bebali, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara pada Jumat (21/12/2018) sekitar pukul 14.07 Wita.

Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

Seperti diketahui, aktivitas gunung di Manado tersebut terus meningkat sejak bulan Desember tahun lalu.

"Kesimpulan, tingkat aktivitas Gunung Karangetang Level III ( Siaga)," kata Bob Wuten, Kepala BPBD Sitaro, Selasa (8/1/2019).

Baca Juga: Gunung Karangetang Sulawesi Utara Semburkan Abu Vulkanik, Status Siaga

Sumber: KOMPAS.com (Skivo Marcelino Mandey)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com