Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Pencarian Alvi di Gunung Lawu, Hilang usai Adu Cepat ke Puncak hingga Kendala Hujan dan Kabut Tebal

Kompas.com - 07/01/2019, 17:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hingga hari keenam, Tim Search and Rescue (SAR) belum bisa melacak keberadaan pendaki asal Magelang, Alvi Kurniawan (20). Alvi dinyatakan hilang sejak mendaki puncak Gunung Lawu pada hari Senin (31/12/2018).

Menurut juru bicara Kantor Basarnas Pos Surakarta, Yohan Tri Anggoro, kendala cuaca hujan dan kabut tebal menjadi kendala petugas.

Sementara itu, polisi telah menutup sementara jalur pendakian Gunung Lawu dari Pos Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur.

Berikut rangkuman fakta dari kasus hilangnya Alvi Kurniawan di Gunung Lawu:

1. Diduga tersesat setelah adu cepat naik ke puncak 

Tim gabungan SAR bersiap mencari pendaki asal Magelang, Alvi Kurniawan (20) yang hilang saat mendaki puncak Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah melalui jalur Candi Cetho, Kamis ( 3/1/2019).KOMPAS.com/YOHAN TRI ANGGORO Tim gabungan SAR bersiap mencari pendaki asal Magelang, Alvi Kurniawan (20) yang hilang saat mendaki puncak Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah melalui jalur Candi Cetho, Kamis ( 3/1/2019).

Alvi Kurniawan, pendaki asal Desa Mejing, Kecamatan Candi Mulyo, Kabupaten Magelang, dilaporkan hilang saat mendaki puncak Gunung Lawu.

Alvi Kurniawan (20) dinyatakan hilang sejak mendaki gunung itu, Senin (31/12/2018). Humas Basarnas Pos Surakarta Yohan Tri Anggoro mengatakan, hilangnya Alvi setelah diajak balapan menuju puncak oleh seorang pendaki wanita asal Wonosobo di hari kejadian, via lajur pendakian Candi Cetho, sekitar pukul 10.00 WIB.

Sebelumnya, Alvi mendaki Gunung Lawu bersama enam rekannya. Namun, sampai Pasar Dieng sekitar pukul 12.15 WIB, pendaki wanita asal Wonosobo kecapekan hingga akhirnya Alvi melanjutkan sendiri mendaki ke puncak sendirian.

Hingga hari ke-6, Alvi juga belum ditemukan oleh Tim SAR.

Baca Juga: Balapan ke Puncak Gunung Lawu, Pendaki asal Magelang Hilang

2. pencarian terkendala hujan lebat dan kabut tebal

Ilustrasi gunung di musim hujan.                              Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Ilustrasi gunung di musim hujan.

Menurut Yohan, cuaca hujan dan berkabut menjadi kendala utama para anggota Tim SAR dalam melakukan pencarian.

"Sudah empat regu kami berangkatkan mencari Alvi. Namun, korban hingga siang ini belum kami temukan," kata Yohan, saat dihubungi Kompas.com pada hari Kamis (4/1/2019).

Seperti diketahui, Alvi Kurniawan dilaporkan hilang oleh rekannya sesama pendaki Wahyu Chandra. Alvi saat itu beradu cepat menuju puncak Lawu dengan seorang pendaki perempuan dari Wonosobo.

Namun, saat rekan-rekan Alvi sampai di puncak Lawu, mereka tidak mendapati keberadaannya.

Baca Juga: Hari Kelima Pencarian, Pendaki yang Hilang di Gunung Lawu Belum Ditemukan

3. Keluarga berhadap Alvi ditemukan dalam kondisi selamat

  Tim Sar gabungan di Pos Cemoro Sewu. Hingga hari ke 6 upaya pencarian pendaki dari Magelang yang dilaporkan hilang, keberadaan Alvin Kurniawan belum diketahui.KOMPAS.com/SUKOCO Tim Sar gabungan di Pos Cemoro Sewu. Hingga hari ke 6 upaya pencarian pendaki dari Magelang yang dilaporkan hilang, keberadaan Alvin Kurniawan belum diketahui.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com