Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengelola Gedung soal "Wedding Organizer" yang Kabur hingga Tamu Undangan Tak Makan

Kompas.com - 07/01/2019, 17:17 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sepasang pengantin yang menikah di gedung Sukaria, kawasan IBA Palembang, Sumatera Selatan, pada Minggu (6/1/2019) lalu, merasa malu lantaran tamu undangan tidak makan karena tak disediakan oleh pihak wedding organizer (WO).

Kejadian itu diungkapkan oleh Soleh, selaku pengelola gedung Sukaria, saat dikonfirmasi, Senin (7/1/2019).

Soleh menjelaskan, perusahaan wedding organizer (WO) berinisial "MGD" memesan gedung pada Oktober 2018 lalu dengan membayar uang muka sebesar Rp 10 juta, untuk pernikahan Ang dan calon suaminya.

Uang muka itu dibayarkan langsung oleh Riy selaku pengelola WO MGD.

"WO hanya memesan gedung tanpa katering. Total harga gedung Rp 45 juta. Sisanya dibayar dua pekan sebelum acara," kata Soleh.

Dia menyebutkan, sisa uang gedung dibayar langsung oleh Riy sendiri.

Baca juga: Cabuli Adik Ipar, Pria Ini Ditangkap Saat Berada di Pesta Pernikahan

Soleh melanjutkan, pada saat acara resepsi berlangsung, mendadak pihak keluarga Ang menjadi risau lantaran Riy sebagai pemesan gedung tak datang ke lokasi untuk membawa makanan bagi para tamu undangan.

Sebagai pengelola gedung, Soleh sempat memberikan solusi dengan membeli nasi bungkus untuk tamu undangan. Namun, tak ada satu pun rumah makan yang sanggup menyediakan 500 nasi bungkus.

 "Makanan di gedung ada, tapi sudah dipesan orang di hari yang sama," kata Soleh.

Susana sedih bercampur malu pun menyelimuti raut wajah Ang. Seluruh tamu undangan, menurut Soleh, terlihat empati dengan apa yang dirasakan pengantin.

"Satu per satu tamu disalami sambil bilang maaf tak ada makanan, memang suasananya sangat sedih. Selama saya mengelola gedung, baru kali ini ada kejadian tamu undangan tak makan. Pengantin juga menangis, tidak bisa apa-apa lagi. Karena ada 800 undangan yang datang, kami ikut prihatin," ungkapnya.

Sebelum Riy menghilang tanpa jejak, Soleh sempat menghubungi pelaku sekitar pukul 10.00 WIB saat acara berlangsung, untuk menanyakan makanan yang akan disiapkan. 

 "Ditelepon sempat aktif dan mengatakan, nanti jam 10 makanan akan dikirim ke gedung. Namun, sampai acara selesai makanan dari katering WO itu juga tak datang. Jadi tamu undangan tak ada yang makan," jelasnya.

Soleh mengatakan, WO MGD baru pertama kali menyewa gedung di Sukaria.

"Bukan rekanan kami, ini baru pertama kalinya. Kalau dari pihak pengelola gedung kami tidak dirugikan, namun dari pihak pengantin yang dirugikan," ujarnya.

Baca juga: Lima Fakta di Balik Pernikahan Nur dan Polly, Bertemu di Pulau Dewata hingga Pakai Bahasa Isyarat

Dalam surat perjanjian kontrak jasa pelaminan yang tersebar, Riy, selaku pengelola WO MGD membuat kerja sama dalam pernikahan Ang yang tercatat sebagai warga Slamet Riyadi, Kelurahan 10 Ilir, Kecamtan Ilir Timur II, Palembang.

Riy sendiri tercatat sebagai warga Jalan Perumnas Talang Kelapa, Nomor 358 RT 061 RW 008, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-aLang Lebar, Kota Palembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com