Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Viralnya "Presiden" Nurhadi di Medsos Ada Campur Tangan Kreator Andal Misterius

Kompas.com - 07/01/2019, 14:04 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KUDUS, KOMPAS.com — Masyarakat dihebohkan dengan poster pasangan calon presiden dan wakil presiden Indonesia, Nurhadi dan Aldo (Dildo), yang muncul di media sosial. Capres dan cawapres yang mengaku dari nomor urut 10 dengan diusung dari koalisi "Tronjal-Tronjol Maha Asik" tersebut mendadak viral di jagat maya.

Pasangan capres dan cawapres Dildo tersebut tentunya cuma sekadar guyonan belaka. Tidak ada maksud buruk atau bahkan harapan untuk memperkeruh suasana. Capres dan cawapres fiktif ini hanyalah "intermezzo" sebagai langkah kecil untuk meredam suasana menjelang Pilpes 2019 yang terus saja memanas di media sosial.

Munculnya capres dan cawapres guyonan tersebut tak lain adalah bentuk kejengahan segelintir masyarakat dengan pertarungan politik Pilpres 2019 yang kian meruncing. "Kami itu inginnya Indonesia damai tak ada permusuhan," kata Nurhadi kepada Kompas.com, Minggu (6/1/2018).

Baca juga: Kisah Nurhadi, Presiden yang Viral di Medsos, Profesi Tukang Pijat hingga Ditawari Youtuber China

Edwin adalah sosok misterius yang disebut-sebut sebagai sutradara di balik layar yang menciptakan capres dan cawapres fiktif, Nurhadi dan Aldo (Dildo). Edwin tentunya bukan orang sembarangan hingga bisa memopulerkan Nurhadi ke muka publik.

Betapa tidak, dia bisa membuat seorang tukang pijat yang tak mengantongi kepiawaian khusus menjadi naik daun. Dalam sekejap saja, Nurhadi mendadak menjadi tenar bak artis.

Edwin yang seolah-olah sebagai tim sukses capres dan cawapres guyonan itu menciptakan akun media sosial sebagai media untuk kampanye. Banyak meme lucu berisi sindiran dan pesan khsusus yang diunggah "sang kreator andal" untuk menyedot respons para warganet.

Seperti halnya meme bergambar cawapres Aldo dengan sisipan tulisan "Para elit politik dapat memiliki media massa pribadi mengapa kami tidak ? "

Ada lagi meme bergambar Nurhadi dengan diselipkan tulisan "Bayarlah utangmu sebelum bacot soal utang negara".

Baca juga: Ini Kata Nurhadi soal Aldo, Wakil Presiden yang Viral di Medsos

"Saya tidak masalah untuk bahan bercandaan asal tidak melanggar hukum. Saya sama sekali tidak mengenal Edwin dan tidak pernah bertemu. Dia tiba-tiba menghubungi saya dan meminta izin apakah berkenan jika diviralkan melalui pencapresan fiktif. Ternyata tak disangka saya lantas jadi terkenal," kata Nurhadi.

Viralnya Nurhadi atas keisengan Edwin adalah berkah tersendiri baginya. Melalui pencapresan banyolan ini, sang kreator berhasil membantu mengangkat nama Nurhadi terutama juga peningkatan dari sisi ekonomi.

 

Misteri sang kreator asal Sleman, Yogyakarta

 

Usaha pijat refleksi dan obat tradisional yang dikelola Nurhadi pun kebanjiran order. Bahkan dari momen itu, Edwin yang menganggap itu sebagai sebuah peluang bisnis meminta Nurhadi untuk menjual kaus-kaus bergambar pencapresannya.

"Alhamdulillah mendadak viral beberapa hari ini. Saya pun kaget. Saya juga tidak pernah ketemu dengan yang mengaku bernama Edwin itu. Belakangan banyak yang menghubungi dan menemui saya sekadar ngobrol dan mengaku ngefans. Bahkan order pijit ramai. Saya pun manfaatkan untuk jualan kaos bergambar saya itu di medsos. Laku keras juga. Banjir orderan pijat dan jualan kaus pokonya. He-he-he," terang Nurhadi.

Baca juga: Berkah Viral, Ratusan Kaus Kampanye Nurhadi-Aldo Laris Manis

Menurut Nurhadi, pasangan capres dan cawapres Dildo adalah hasil imajinatif seorang warga yang mengaku berasal dari Yogyakarta.

Pada Desember 2018 lalu, seseorang yang mengaku bernama Edwin asal Sleman, DIY, menghubunginya via aplikasi Messenger. Dalam obrolan itu, Edwin mengaku sangat mengagumi Nurhadi.

Awalnya, beberapa tahun lalu, melalui akun Facebook pribadi, Nurhadi membentuk "Komunitas Angka 10". Di komunitas yang disebutnya sebagai para pencinta Tuhan dengan anggotanya yang telah mencapai ribuan itu, Nurhadi sering mengunggah kalimat bijak dan kalimat motivasi.

"Nah, kemudian ada orang yang mengaku dari Yogyakarta bernama Edwin. Dia yang mengikuti akun saya itu mengaku ngefans dengan saya. Apalagi, pengikut saya di komunitas angka 10 mencapai puluhan ribu. Kata dia, unggahan-unggahan saya itu lucu dan menginsiprasi," kata Nurhadi.

Dari situlah kemudian capres dan cawapres bayangan, Nurhadi dan Aldo (Dildo) mulai tercipta. Edwin terus intens berkomunikasi dengan Nurhadi. Saat itu Edwin meminta izin kepada Nurhadi apakah berkenan jika nama dan wajahnya diviralkan melalui medsos sebagai capres fiktif.

Nurhadi pun mengamini penawaran itu asalkan tidak melanggar hukum dan agama. Apalagi, sejalan karena sama-sama jengah atas situasi menjelang Pilpres 2019 yang menurut mereka sudah tidak sehat.

Maka, terbentuklah capres dan cawapres fiktif tersebut di medsos hasil karya Edwin yang disebutnya sebagai tim suksesnya. Hanya sebatas "dagelan politik" yang berisi sindiran-sindiran dengan politik saling sikut saat ini.

"Saya jawab, kenapa harus saya kok tidak orang lain saja. Kata Edwin sih saya lebih berpotensi tenar karena dikenal banyak pengikutnya. Ya sudah saya setuju dengan syarat dimanfaatkan sebaik mungkin. Sebagai humor politik saja untuk mredam ketegangan suasana Pilpres 2019. Saya nggak mau terjadi keributan hanya karena beda pilihan presiden," ungkap Nurhadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com