Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Kencan Artis dan Model, Termahal Rp 100 Juta, Termurah Rp 25 Juta

Kompas.com - 07/01/2019, 13:25 WIB
Achmad Faizal,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com — ES dan TN, dua mucikari kasus prostitusi online  yang melibatkan artis mengaku mengantongi 45 nama artis dan 100 nama model.

Tarif kencan dengan artis dan model itu juga beragam, dari Rp 25 juta hingga Rp 100 juta untuk sekali kencan.

Menurut keterangan tersangka kepada penyidik, tingginya tarif kencan sesuai dengan popularitas artis dan model yang bersangkutan.

"Semakin populer semakin mahal. Paling mahal Rp 100 juta, tarif terendah Rp 25 juta," terang Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan, Senin (7/1/2019).

Baca juga: 7 Fakta di Balik Penangkapan VA, Digerebek di Surabaya hingga Tarif Kencan Rp 80 Juta

Kata Luki, para artis dan model tersebut kerap menemani pria dari berbagai kalangan, bukan hanya dari kalangan tertentu saja.

"Pelanggannya semua kalangan masyarakat," jelasnya.

ES dan TN kini sudah ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan praktik prostitusi online. Keduanya menggunakan aplikasi chatting WhatsApp untuk menawarkan dan bertransaksi dengan pria pelanggan.

ES dan TN diamankan setelah terdeteksi menawarkan artis peran VA dan model AS. Artis VA dan model AS diamankan saat berada di kamar hotel berbintang di Surabaya Sabtu kemarin. Keduanya sedang melayani pria pemesan.

Tersangka ES diamankan saat penggerebekan Sabtu kemarin. Sementara tersangka TN diamankan polisi di Apartemen Bussura City Tower Alamanda Cipinang Jakarta Timur, pukul 18.00 sore kemarin. 

Kompas TV Kehidupan glamor selebritas terus disorot bahkan dugaan kasus prostitusi online tak henti terus mendera dan selalu menjadi perbincangan. Apa penyebab masuknya kalangan selebritas dalam jaringan prostitusi ini dan bagaimana jeratan hukum bagi pelaku, pengguna, serta penyedia jasa "prostitusi daring ini ?" Sapa Indonesia Pagi akan membahasnya bersama sosiolog Universitas Indonesia Imam B Prasojo, Kepala humas Kementerian Komunikasi dan Informasi Ferdinandus Setu dan melalui satelit dengan Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera langsung dari Surabaya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com