Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Nurhadi soal Aldo, Wakil Presiden yang Viral di Medsos

Kompas.com - 07/01/2019, 12:54 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

KUDUS, KOMPAS.com - Nama Nurhadi, tukang pijat refleksi di Pasar Brayung, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dalam sekejap melambung tinggi bak roket.

Siapa sangka karena keisengan seseorang yang sama sekali tak dikenalnya, Nurhadi mendadak viral menghentak jagad maya.

Kehidupan Bapak empat anak asal Desa Golantepus RT 006 RW 004, Kecamatan Mejobo, Kudus, yang sudah 15 tahun berprofesi sebagai tukang pijat kini berubah super sibuk. Para tamu terus berdatangan menemuinya untuk sekadar mengobrol dan silaturahmi.

Pastinya, para tamu penasaran dengan calon presiden Indonesia nomor urut 10 yang diusung oleh koalisi "Tronjal-Tronjol Maha Asyik" tersebut.

Baca juga: Kisah Nurhadi, Presiden yang Viral di Medsos, Profesi Tukang Pijat hingga Ditawari Youtuber China

Pria kelahiran Kudus, 10 Agustus 1969 itu mengakui bahwa semenjak dirinya diviralkan oleh seseorang yang mengaku bernama Edwin dari Yogyakarta, rutinitasnya sehari-hari dengan cepat berubah drastis.

"Kayak artis dadakan. Banyak tamu yang terus berdatangan, penasaran dengan saya. Saya tak menyangka bisa seperti ini," kata Nurhadi kepada Kompas.com, Minggu (6/1/2019).

Menurut Nurhadi, dirinya bahkan tak pernah bertemu maupun mengenal dengan Edwin, sosok di balik layar yang telah membuatnya tenar.

Edwin sendiri disebut Nurhadi sebagai sutradara handal yang menciptakan capres dan cawapres fiktif, Nurhadi dan Aldo (Dildo). Edwin tentunya bukan orang sembarangan hingga bisa memopulerkan Nurhadi ke muka publik.

"Nomor ponsel Edwin saya tak punya. Kami hanya berhubungan via messenger tapi rutin berkomunikasi. Saya juga tak pernah bertemu dan mengenalnya. Namun soal capres ini, apapun itu kami selalu berkoordinasi. Semula Edwin meminta foto-foto saya dan nomor rekening setelah kami sepakat terkait capres guyonan itu. Edwin itu pengikut saya di Facebook Komunitas angka 10," kata Nurhadi.

Lantas siapakah sosok Aldo, cawapres yang menjadi pasangan Nurhadi ? Apakah Aldo benar ada di kehidupan nyata seperti halnya Nurhadi ataukah Aldo hanya peran fiktif yang sengaja diciptakan ?

"Saya tidak kenal siapa itu Aldo. Aldo itu hanya fiktif dan tidak ada di kehidupan nyata. Hanya Nurhadi yang ada di kehidupan nyata. Hehehe..," tutur Nurhadi.

Pasangan capres dan cawapres Dildo tersebut tentunya cuma sekadar guyonan belaka. Tidak ada maksud buruk atau bahkan harapan untuk memperkeruh suasana.

Capres dan cawapres fiktif ini hanyalah "intermezzo" sebagai langkah kecil untuk meredam suasana menjelang Pilpes 2019 yang terus saja memanas di media sosial.

Kompas TV Pekan ini warga net tersenyum dengan ragam meme gambar dan kutipan nyeleneh bertema Nurhadi dan Koalisi Indonesia Tronjal Tronjol Maha Asyik. Nurhadi dan Aldo juga digambarkan seperti pasangan capres-cawapres. Di media sosial Instagram akun Nurhadi-Aldo sudah memiliki 189 ribu pengikut. KompasTV menemui pria dalam poster. Calon presiden fiktif Nurhadi. Ia adalah warga Desa Golantepus, Kudus, Jawa Tengah yang berprofesi sebagai tukang pijat dan penjual jus jamu tradisional. Bapak empat anak ini tidak menyangka dirinya bisa terkenal dan kaget karena ia tidak pernah membuat poster. Menurut Nurhadi munculnya meme capres fiktif tentang dirinya bermula saat ia sejak 5 tahun lalu membuat komunitas melalui Facebook yang di dalamnya mengunggah kalimat bijak, cerita tentang realitas kehidupan yang menggelitik sampai promo jasa pijatnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com