KUDUS, KOMPAS.com - Nama Nurhadi, tukang pijat refleksi di Pasar Brayung, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dalam sekejap melambung tinggi bak roket.
Siapa sangka karena keisengan seseorang yang sama sekali tak dikenalnya, Nurhadi mendadak viral menghentak jagad maya.
Kehidupan Bapak empat anak asal Desa Golantepus RT 006 RW 004, Kecamatan Mejobo, Kudus, yang sudah 15 tahun berprofesi sebagai tukang pijat kini berubah super sibuk. Para tamu terus berdatangan menemuinya untuk sekadar mengobrol dan silaturahmi.
Pastinya, para tamu penasaran dengan calon presiden Indonesia nomor urut 10 yang diusung oleh koalisi "Tronjal-Tronjol Maha Asyik" tersebut.
Baca juga: Kisah Nurhadi, Presiden yang Viral di Medsos, Profesi Tukang Pijat hingga Ditawari Youtuber China
Pria kelahiran Kudus, 10 Agustus 1969 itu mengakui bahwa semenjak dirinya diviralkan oleh seseorang yang mengaku bernama Edwin dari Yogyakarta, rutinitasnya sehari-hari dengan cepat berubah drastis.
"Kayak artis dadakan. Banyak tamu yang terus berdatangan, penasaran dengan saya. Saya tak menyangka bisa seperti ini," kata Nurhadi kepada Kompas.com, Minggu (6/1/2019).
Menurut Nurhadi, dirinya bahkan tak pernah bertemu maupun mengenal dengan Edwin, sosok di balik layar yang telah membuatnya tenar.
Edwin sendiri disebut Nurhadi sebagai sutradara handal yang menciptakan capres dan cawapres fiktif, Nurhadi dan Aldo (Dildo). Edwin tentunya bukan orang sembarangan hingga bisa memopulerkan Nurhadi ke muka publik.
"Nomor ponsel Edwin saya tak punya. Kami hanya berhubungan via messenger tapi rutin berkomunikasi. Saya juga tak pernah bertemu dan mengenalnya. Namun soal capres ini, apapun itu kami selalu berkoordinasi. Semula Edwin meminta foto-foto saya dan nomor rekening setelah kami sepakat terkait capres guyonan itu. Edwin itu pengikut saya di Facebook Komunitas angka 10," kata Nurhadi.
Lantas siapakah sosok Aldo, cawapres yang menjadi pasangan Nurhadi ? Apakah Aldo benar ada di kehidupan nyata seperti halnya Nurhadi ataukah Aldo hanya peran fiktif yang sengaja diciptakan ?
"Saya tidak kenal siapa itu Aldo. Aldo itu hanya fiktif dan tidak ada di kehidupan nyata. Hanya Nurhadi yang ada di kehidupan nyata. Hehehe..," tutur Nurhadi.
Pasangan capres dan cawapres Dildo tersebut tentunya cuma sekadar guyonan belaka. Tidak ada maksud buruk atau bahkan harapan untuk memperkeruh suasana.
Capres dan cawapres fiktif ini hanyalah "intermezzo" sebagai langkah kecil untuk meredam suasana menjelang Pilpes 2019 yang terus saja memanas di media sosial.