Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Pencarian Korban Longsor Sukabumi Ditutup, Satu Orang Tidak Ditemukan

Kompas.com - 06/01/2019, 22:37 WIB
Budiyanto ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SUKABUMI, KOMPAS.com - Operasi pencarian satu korban bencana tanah longsor perbukitan Gunung Surandil, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, akhirnya ditutup, Minggu (6/1/2019).

Satu korban yang masih dicari bernama Ruhesih (40). Korban diduga tertimbun longsoran tanah saat menerjang Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi.

Penutupan ini berdasarkan hasil rapat internal BPBD, TNI, Polri, Basarnas, Kepala Desa Sirnaresmi, dan keluarga korban.

Ini juga sesuai dengan prosedur tetap BPBD dalam tahap tanggap darurat selama tujuh hari sejak Senin (31/1/2018) hingga Minggu (6/1/2019).

Baca juga: Tim SAR Gabungan Berjibaku Cari Satu Lagi Korban Longsor Sukabumi

"Berdasarkan hasil rapat menghasilkan keputusan pelaksanaan operasi pencarian korban dihentikan," ungkap Komandan Korem 061/Suryakancana, Kolonel (Inf) Mohamad Hasan saat konferensi pers di Posko Terpadu Tanggap Darurat Bencana, di Dusun Cimapag, Minggu malam.

"Penghentian pencarian korban juga telah mendapatkan restu dan keikhlasan dari pihak keluarga korban. Silakan nanti bisa ditanya langsung kepada keluarga korban," ujar dia.

Dia menuturkan, tim search and rescue (SAR) gabungan telah berhasil menemukan sebanyak 32 korban dari 33 korban yang dilaporkan hilang tertimbun bencana tanah longsor.

"Hari ini ada dua korban yang dicari, satu korban ditemukan tadi pagi. Hingga operasi pencarian dihentikan satu korban belum ditemukan," tutur dia.

Adik korban, Yadi (36), mengakui pihak keluarga sudah mengikhlaskan kakaknya yang diduga tertimbun dalam bencana tanah longsor di Kampung Garehong.

"Ya keluarga sudah ikhlas dan pasrah. Keluarga sudah terima kalau kakak saya tidak berhasil ditemukan," ujar Yadi, yang juga hadir dalam konferensi pers.

Baca juga: Berikut Daftar 31 Korban Jiwa Longsor di Sukabumi

Operasi pencarian korban tanah longsor ini melibatkan 1.082 personel dari berbaagai instansi dan lembaga, di antaranya Basarnas, BPBD, TNI, Polri, potensi SAR, dan relawan serta masyarakat.

Untuk diketahui, bencana tanah longsor yang menimbun permukiman Kampung Garehong berdampak pada rusaknya sebanyak 29 rumah yang dihuni 30 kepala keluarga dengan jumlah 100 jiwa.

Akibat bencana yang terjadi pada akhir tahun 2018 ini mengakibatkan 33 orang hilang tertimbun, 64 orang berhasil selamat, dan 3 orang cedera berat yang sempat dirawat di RSUD Palabuhanratu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com