Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Pariwisata Waduk Jatigede Terganjal Buruknya Infrastruktur Jalan

Kompas.com - 06/01/2019, 21:47 WIB
Aam Aminullah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Setelah digenangi air pada 31 Agustus 2015 lalu, manfaat Waduk Jatigede memang tidak dirasakan secara langsung oleh warga di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Sebab, waduk terbesar kedua di Asia Tenggara ini memang dibangun untuk kepentingan saluran irigasi di wilayah hilir. Mulai dari Majalengka, Indramayu, hingga Cirebon.

Otomatis, Kabupaten Sumedang hanya kebagian pemanfaatan potensi wisata di wilayah pesisirnya saja.

Sebab, sejak digenang, Pemprov Jabar pun melarang warga Sumedang untuk membuat Keramba Jaring Apung (KJA) di wilayah perairan Waduk Jatigede.

Baca juga: Waduk Jatigede Beroperasi, Ancaman Kekeringan Tahun Ini Bisa Diatasi

Namun disayangkan, besarnya potensi wisata di sekitar Waduk Jatigede ini pun belum optimal. Sebab, sejauh ini, akses infrastruktur jalan menuju objek wisata Waduk Jatigede masih buruk.

Hal ini yang dikeluhkan Kepala Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang Agus Sukandar.

Menurut Agus, ada lima objek wisata yang ada di wilayah Waduk Jatigede, tapi kondisi infrastruktur menuju Waduk Jatigede masih buruk.

Sehingga, hingga saat ini, belum mampu mendongkrak sektor pariwisata di waduk yang kali pertama dicanangkan di era Presiden RI pertama Soekarno ini.

"Berkaca dari liburan Natal dan Tahun Baru kemarin, memang sudah mulai berdatangan wisatawan, tapi belum signifikan dan tidak sesuai harapan. Ini karena akses jalan menuju lima objek wisata yang ada di Waduk Jatigede masih buruk," ujar Agus, kepada Kompas.com, Minggu (6/1/2019).

Agus menuturkan, 5 objek wisata yang ada di Waduk Jatigede saat ini yaitu Panenjoan Jatigede, Dermaga Tegaljarong, Puncak Damar Waduk Jatigede, Tanjung Duriat, dan Kampung Buricak Burinong, baru dikunjungi wisatawan lokal (Sumedang) dan wisatawan dari beberapa daerah tetangga saja.

"Oleh karena itu, harapan kami, dari kementerian terkait (Kemen PUPR) dapat membantu untuk segera merealisasikan pembangunan infrastruktur jalan menuju lokasi objek wisata Waduk Jatigede. Soal ini, kami sudah berkoordinasi dengan kementerian, mudah-mudahan pada 2019 dapat direalisasikan," harap dia.

Agus menuturkan, Pemda Sumedang juga telah berkomunikasi dengan Pemprov Jabar dan Kementerian Pariwisata terkait pengembangan objek wisata di wilayah Waduk Jatigede.

Baca juga: Waduk Jatigede Beroperasi Penuh

"Saat kunjungan Kementerian Pariwisata ke Waduk Jatigede, dari kementerian juga telah menjanjikan untuk turut membantu Pemda Sumedang dalam mengembangkan sektor pariwisata di Waduk Jatigede," tutur dia.

Agus berharap, melalui koordinasi dengan Pemprov Jabar dan kementerian terkait ini, ke depan ada percepatan progres sehingga berdampak pada peningkatan sektor pariwisata di Waduk Jatigede.

"Ya utamanya itu, kami berharap pembangunan infrastruktur jalan menuju objek wisata dapat disegerakan, mengingat Waduk Jatigede merupakan proyek pemerintah pusat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com