Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Warga Tutup Jalan Pakai Tembok di Wonosobo karena Kalah Pilkades, Ini Faktanya

Kompas.com - 04/01/2019, 20:21 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi


WONOSOBO, KOMPAS.com - Soim Pamuji, warga Desa Rejosari, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, belakangan menjadi perbincangan hangat di media sosial lantaran menutup jalan antar-desa setelah kalah bertarung pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) setempat.

Warga tidak bisa lagi melewati jalan alternatif penghubung Desa Rejosari, Kecamatan Kalikajar dengan Desa Sindupaten, Kecamatan Kertek itu karena Soim membangun tembok kira-kira setinggi 2 meter. Bahkan, di atas tembok dipasang pecahan kaca sehingga tidak bisa dipanjat.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Soim membenarkan penutupan jalan itu adalah inisiatifnya.

Namun, ia menjelaskan, tembok itu dibangun di atas tanah pribadinya yang sebelumnya memang digunakan untuk jalan pintas warga.

Baca juga: Sandiaga Berencana Dirikan Markas di Salatiga, Wonosobo, dan Temanggung

Soim mengakui pembangunan tembok itu sebagai bentuk kekecewaannya pada proses pilkades yang diikutinya beberapa waktu lalu.

Mantan Sekretaris Desa (Sekdes) Rejosari itu menilai pilkades sudah dinodai banyak kecurangan.

"Persoalannya bukan menang atau kalah, tapi supremasi hukum yang sebenarnya, bagaimana kalau ada kesepakatan (para calon kades) yang telah disetujui bersama Muspika tapi kok ada salah satu calon yang mengingkari kesepakatan itu," ungkap Soim, Jumat (4/1/2019).

Soim membeberkan sejumlah temuan kejanggalan menjelang pemungutan suara, seperti ada calon kades lain yang memberikan dan menjanjikan sesuatu kepada warga pada masa tenang. Hal itu bisa mempengaruhi keputusan warga untuk memilih.

"Pada hari tenang, masing-masing calon kades tidak boleh memberi atau menjanjikan sesuatu yang tujuannya untuk memenangkan atau menguntungkan satu pihak. Ini sudah kesepakatan tapi dilanggar," katanya.

Kemudian, ada tim sukses calon kades lain yang ikut penjemputan warga dari rumah menuju tempat pemungutan suara.

"Angkutan penjemputan pengguna hak pilih dikawal anggota linmas, semua tim sukses tidak boleh ikut. Tapi semua dilanggar," tandas Soim.

Soim mengaku aksinya itu sebagai pembelajaran kepada masyarakat supaya menjalankan dan menghormati segala sesuatu yang sudah menjadi kesepakatan bersama.

"Mestinya yang jadi perhatian itu yang melanggar saat pilkades, bukan tembok ini karena ini kan tanah ayah saya," tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Polres Wonosobo AKBP Abdul Waras menerangkan, sebetulnya penutupan jalan oleh warga tersebut bukan merupakan pelanggaran karena merupakan tanah pribadi. Pihaknya telah bertemu dan meminta penjelasan Soim Pamuji terkait persoalan ini.

"Sebenarnya bukan pelanggaran karena masih tanah pribadi yang bersangkutan, bukan milik negara, ada sertifikatnya juga, tapi memang karena kalah (Pilkades) jadi ditutup," terang Abdul.

Baca juga: Festival HAM 2018 Digelar Pertengahan November di Wonosobo

Dari keterangan yang berhasil dihimpun, lanjutnya, sejumlah bidang tanah itu merupakan milik beberapa orang, diantaranya milik Soim Pamuji dan calon kades petahana bernama Edi.

Sekitar 2 tahun lalu, mereka sepakat meminjamkan tanah tersebut untuk jalan pintas warga dengan kesepakatan tertentu dan akan diminta lagi jika dibutuhkan.

"Dulu mereka mempersilakan warga untuk memakai tanah ini sebagai jalan pintas, tapi kalau dibutuhkan mau diminta lagi. Nah kebetulan berkaitan dengan pilkades ini mereka (Soim dan Edi) kalah semua dan warga yang dikasih jalan itu tidak menempati janjinya," paparnya.

Abdul memaparkan, hasil pantauan di lokasi, sebetulnya warga masih bisa melewati dengan jalan kaki meski sebelumnya bisa dilewati mobil dan sepeda motor.

Pihaknya juga sudah mencoba melobi yang bersangkutan agar bisa membuka lagi jalan tersebut.

"Tapi karena itu hak yang bersangkutan ya warga tidak bisa menuntut. Yang jelas, sejauh ini kondisi di lapangan masyarakat tetap kondusif, tidak ada keributan, masih aman," tegasnya. 

Kompas TV Satu rumah wargadi Desa Pacarmulyo, Kecamatan Leksono,Wonosobo, Jawa Timur tertimbun material longsor.<br /> <br /> Dari video amatir milik warga, terlihat pula seorang warga yang hampir tertimbun material longsor berhasil dievakuasi oleh warga. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.<br /> <br /> Peristiwa longsornya tebing setinggi 100 meter dengan lebar sekitar 200 meter ini terjadi pada saat hujan lebat mengguyur wilayah itu sejak Jumat (14/12) siang sampai sore hari.<br /> <br /> Untuk mengantisipasilongsor susulan, 5 keluarga mengungsi ke tempatyanglebih aman.Akibat longsor, akses jalan warga tertutup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com