MAGELANG, KOMPAS.com - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito meminta masyarakat untuk tidak terpancing isu-isu provokatif terkait kejadian perusakan nisan makam di wilayahnya, apalagi sampai dikaitkan dengan isu SARA maupun politik.
"Saya harap jangan sampailah menciderai kondusivitas Kota Magelang yang sudah terjaga dengan baik ini. Saya harap juga teman-teman umat Kristiani tidak terprovokasi dengan aksi ini. Mari kita jaga kerukunan ini bersama-sama,” ungkap Sigit, Jumat (4/1/2019).
Sigit menyayangkan adanya kejadian perusakan yang baru pertama terjadi di Kota Magelang ini. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas siapa pelaku dan motifnya.
Sigit mengaku, sudah bergerak cepat dengan menggelar koordinasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Paguyuban Umat Beriman Magelang (PUBM), tokoh agama, dan tokoh masyarakat untuk menyikapi kejadian ini.
Baca juga: Polisi Kantongi Ciri-ciri Pelaku Perusakan Nisan Makam di Magelang
Selain itu, pihaknya juga langsung melakukan perbaikan sejumlah nisan makam yang rusak, baik di tempat pemakaman umum (TPU) Giri Darmoloyo, TPU Kampung Kiringan, maupun di TPU Kampung Malangan, Kecamatan Magelang Selatan.
"Tentu kami sangat menyayangkan kejadian ini. Kami serahkan sepenuhnya kepada Polres Magelang Kota untuk mengusut tuntas. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi," ujar dia.
Senada dengan Sigit, Ketua PUBM Kota Magelang, Dahlan, mengecam aksi perusakan nisan makam yang terjadi belakangan ini.
Perbuatan perusakan tidak sesuai dengan ajaran agama, Pancasila, dan menciderai Bhineka Tungga Ika.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi, serta tetap menjaga toleransi dan kerukunan umat beragama.
"Jangan terprovokasi, mari bersama kita ciptakan situasi yang aman, nyaman, dan kondusif, di Kota Magelang," ujar Dahlan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.