Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA POPULER NUSANTARA: Tanggapan Jokowi Soal Tes Baca Al Quran hingga Perusakan Nisan di Magelang yang Semakin Meresahkan

Kompas.com - 04/01/2019, 07:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Kepala Polres Magelang AKBP Kristanto Yoga Darmawan, menyebutkan, dugaan perusakan tidak hanya pada nisan makam Nasrani tapi juga makam Muslim.

"Kami menerima laporan dan informasi bahwa terjadi juga perusakan di TPU Kiringan dan Malangan, Kelurahan Tidar Utara, yang terdiri dari 7 makam Nasrani dan 2 makam Muslim," jelas Kristanto, Kamis (3/1/2019).

Sedangkan di TPU Giriloyo terdapat 11 makam Nasrani dan 1 makam Muslim. Lokasinya tidak berjauhan, yakni berada di Blok A3 dan C1. Kristanto berujar, sejauh ini pihaknya belum dapat menyimpulkan apa motif pelaku.

Baca berita selengkapnya: Perusakan Nisan Makam di Magelang Meluas

4. Menolak menjadi wanita simpanan, NW diduga dibunuh

Nurhidayati Wartono Surata (34) diduga dibunuh pria asal Bangladesh, Ahmed Salim (30), di kamar 81, Hotel Golden Dragon, di kawasan Geylang, Singapura, Minggu (30/1/2018) sore. Polisi menemukan luka bekas cekikan di leher korban.

Pembunuhan tersebut diduga kuat karena korban menolak menjadi wanita simpanan Salim.

Menurut rencana, Kamis (3/1/2019) pukul 11.00, jenazah tiba di rumah duka di Blok Gandok, RT 15/RW 5, Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Warsem (53), ibunda korban, saat ditemui di rumah duka, Rabu (2/1/2019) malam, memastikan bahwa anaknya dibunuh Minggu sore lalu.

"Minggu pagi saya masih telepon-teleponan sama anak saya. Tapi jam 19.00, saya telepon dia lagi, enggak diangkat. Saya telepon lagi, enggak diangkat," ujar Warsem.

Baca berita selengkapnya: Menolak Jadi Simpanan, Pekerja Indonesia Dibunuh di Singapura

5. RSUI Kustati Surakarta tak layani lagi peserta BPJS

Papan informasi penghentian sementara layanan BPJS Kesehatan terpasang di ruang lobi RSUI Kustati Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (2/1/2019).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Papan informasi penghentian sementara layanan BPJS Kesehatan terpasang di ruang lobi RSUI Kustati Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (2/1/2019).

Rumah Sakit Umum Islam (RSUI) Kustati Surakarta, Jawa Tengah sementara tidak melayani pasien peserta BPJS Kesehatan per 2 Januari 2019.

Hal itu disebabkan karena RSUI Kustati tidak lagi bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Kepala Bagian Sumber Daya Manusia RSUI Kustati, Pujianto menyampaikan, penghentian kerja sama itu berdasarkan surat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tertanggal 30 Desember 2018 perihal Perpanjangan Kerja Sama Rumah Sakit dengan BPJS Kesehatan.

"Untuk sementara waktu RSUI Kustati belum bisa memberikan pelayanan kepada seluruh pasien BPJS Kesehatan," katanya Rabu (2/1/2019).

Pihaknya baru menerima surat penghentian kerja sama dari Kemenkes yang dikirim melalui pesan email pada Selasa (1/2/2019) sore.

Baca berita selengkapnya: Per 2 Januari, RSUI Kustati Surakarta Tak Layani Pasien BPJS Kesehatan

Sumber: KOMPAS.com (Labib Zamani, Windoro Adi, Ika Fitriana, M Agus Fauzul Hakim, Hendra Cipto)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com