MAGETAN, KOMPAS.com - Bayi Arini Dyah Mulyani yang baru berusia 1 bulan terpaksa bersusah payah untuk minum ASI ekslusif karena harus menggunakan selang atau sendok.
Kondisi bibir bayi Arini yang mengalami sumbing membuat Fatimah Suyanti (21), warga Desa Gulun, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, berhati-hati memberikan ASI kepada anaknya itu.
"Tidak bisa nyusu langsung, minumnya pakai selang atau sendok di bawah lidahnya biar tidak tersedak," ujar Fatimah, Kamis (03/01/2019).
Kondisi Arini diperparah dengan adanya luka bernanah di mata kirinya akibat kondisi bibirnya yang mengalami sumbing.
Baca juga: Sempat Terdata Meninggal di Longsor Sukabumi, Seorang Bayi Ditemukan Selamat
Fatimah mengaku, hanya bisa pasrah dengan keadaan anaknya tersebut, apalagi kondisi suaminya Mardani (31), hanya sebagai pekerja serabutan.
"Kami hanya bisa pasrah karena kondisi bapaknya hanya kerja serabutan," imbuh dia.
Fatimah mengaku, tidak ada firasat apapun terkait kondisi Arini saat dilahirkan. Kondisi perekonomian membuat Fatimah memeriksakan kandungan hanya di bidan terdekat, termasuk saat Arini lahir diusia kehamilan 8 bulan.
"Lahirnya karena ketuban pecah di usia kehamilan 8 bulan. Dibawa ke bidan sudah bukaan1," kata dia.
Arini sempat dirawat di RSUD Sayidiman selama 10 hari sebelum diizinkan pulang, karena Fatimah juga harus belajar bagaimana memberikan ASI dengan kondisi Arini seperti itu.
Baca juga: Bikin Geger Warga Jatinangor, Bayi Malang Dibuang di Kandang Sapi
Dengan keterbatasan ekonomi, Arini akhirnya dirawat dengan seadanya di rumah.
Kondisi Arini menjadi perhatian setelah sejumlah penggiat sosial di Magetan memposting keadaan Arini yang membutuhkan uluran tangan untuk penyembuhan.
Sempat viral di media sosial, bayi Arini kemudian dirujuk ke RSUD Sayidiman Magetan setelah Bupati Magetan mendatangi kediaman Arini dan menjanjikan pengobatannya.
"Maghrib kemarin Pak Bupati datang, habis Isya dibawa ke rumah sakit, mohon doanya semoga anak saya bisa sembuh seperti anak lainnya," ujar Fatimah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.