Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Bayi Arini, Kesulitan Menerima ASI karena Alami Sumbing

Kompas.com - 03/01/2019, 16:57 WIB
Sukoco,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MAGETAN, KOMPAS.com - Bayi Arini Dyah Mulyani yang baru berusia 1 bulan terpaksa bersusah payah untuk minum ASI ekslusif karena harus menggunakan selang atau sendok.

Kondisi bibir bayi Arini yang mengalami sumbing membuat Fatimah Suyanti (21), warga Desa Gulun, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, berhati-hati memberikan ASI kepada anaknya itu.

"Tidak bisa nyusu langsung, minumnya pakai selang atau sendok di bawah lidahnya biar tidak tersedak," ujar Fatimah, Kamis (03/01/2019).

Kondisi Arini diperparah dengan adanya luka bernanah di mata kirinya akibat kondisi bibirnya yang mengalami sumbing.

Baca juga: Sempat Terdata Meninggal di Longsor Sukabumi, Seorang Bayi Ditemukan Selamat

Fatimah mengaku, hanya bisa pasrah dengan keadaan anaknya tersebut, apalagi kondisi suaminya Mardani (31), hanya sebagai pekerja serabutan.

"Kami hanya bisa pasrah karena kondisi bapaknya hanya kerja serabutan," imbuh dia.

Fatimah mengaku, tidak ada firasat apapun terkait kondisi Arini saat dilahirkan. Kondisi perekonomian membuat Fatimah memeriksakan kandungan hanya di bidan terdekat, termasuk saat Arini lahir diusia kehamilan 8 bulan.

"Lahirnya karena ketuban pecah di usia kehamilan 8 bulan. Dibawa ke bidan sudah bukaan1," kata dia.

Arini sempat dirawat di RSUD Sayidiman selama 10 hari sebelum diizinkan pulang, karena Fatimah juga harus belajar bagaimana memberikan ASI dengan kondisi Arini seperti itu.

Baca juga: Bikin Geger Warga Jatinangor, Bayi Malang Dibuang di Kandang Sapi

Dengan keterbatasan ekonomi, Arini akhirnya dirawat dengan seadanya di rumah.

Kondisi Arini menjadi perhatian setelah sejumlah penggiat sosial di Magetan memposting keadaan Arini yang membutuhkan uluran tangan untuk penyembuhan.

Sempat viral di media sosial, bayi Arini kemudian dirujuk ke RSUD Sayidiman Magetan setelah Bupati Magetan mendatangi kediaman Arini dan menjanjikan pengobatannya.

"Maghrib kemarin Pak Bupati datang, habis Isya dibawa ke rumah sakit, mohon doanya semoga anak saya bisa sembuh seperti anak lainnya," ujar Fatimah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Regional
Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Regional
22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

Regional
Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com