Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Menikmati Durian Asli Kendal, Datang Saja ke Amrozi

Kompas.com - 03/01/2019, 15:54 WIB
Slamet Priyatin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Musim durian. Ya, saat ini dibeberapa daerah sedang musim durian. Termasuk di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Hal ini terlihat di beberapa tempat digunakan mangkal oleh para penjual durian. Di antaranya di Alun-Alun Kaliwungu, Jalan Tentara Pelajar, Jalan Raya Kaliwungu-Boja, dan lainnya.

Durian yang dijual di Kendal, memang tidak semuanya berasal dari daerah yang berbatasan dengan Kota Semarang ini. Ada yang berasal dari Batang, Jepara, Kabupaten Semarang.

Nah, bila ingin menikmati durian asli Kendal, bisa mendatangi Amrozi. Lelaki yang tinggal di Sepetek Boja Kendal ini, penjual durian asli Kendal.

Baca juga: Pasar Durian Banjaroya Bisa Ditemui di Jalur Alternatif Jogja-Magelang

Harganya juga terjangkau dan bisa dibilang murah, jika dibandingkan dengan durian yang dijual oleh pedagang lain. Tidak heran kalau Amrozi, yang terkenal dengan julukan raja durian ini, setiap hari ‘diserbu’ oleh penyuka durian.

Dalam sehari, setidaknya ada 1.500 durian yang terjual. Menurut Amrozi, durian yang ia jual berasal dari petani durian yang ada di Singorojo, Boja, Limbangan, dan sekitarnya.

Di samping itu, durian yang dijual juga berasal dari kebun punyanya sendiri.

“Saya punya kebun durian sendiri. Jumlahnya ada puluhan hektar, termasuk kebun milik orangtua saya,” ujar Amrozi, Kamis (3/1/2019).

Amrozi mengaku, sudah berjualan sejak masih bujang. Durian asli Kendal yang ia jual yakni durian mrica, ketan susu, mentega, dan kumbokarno.

Harganya sangat bervariasi. Mulai Rp 25.000 hingga Rp 150.000 perbuahnya.

“Khusus untuk durian Kumbokarno, harganya paling mahal. Harganya di atas Rp 100.000. Durian ini sangat istimewa, tapi sudah mulai langka,” ujar dia.

Beli durian di Amrozi, mendapat jaminan. Sebab, kalau tidak enak akan diganti, meskipun sudah dibawa pulang. Amrozi, ingin pelanggannya puas.

“Banyak pembeli yang kembali ke sini, bukan untuk mengembalikan durian yang ia bawa pulang. Tapi, mereka membeli lagi karena duriannya enak,” sebut dia sambil tersenyum.

Baca juga: Keripik dari Bunga Durian, Seperti Apa Rasanya?

Apa yang dikatakan oleh Amrozi, dibenarkan oleh Unggul Priambodo. Lelaki asal Patebon, Kendal ini, mengaku senang dan puas dengan durian yang dijual oleh Amrozi.

“Kalau ingin menikmati durian, saya pasti datang ke sini. Sebab, tidak mengecewakan,” kata Unggul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com