GORONTALO, KOMPAS.com – Upaya pelestarian 197 jenis burung air di seluruh Indonesia dikampanyekan Wetlands International Indonesia.
Lembaga ini merupakan organisasi nirlaba global yang mendedikasikan kegiatan pada upaya konservasi dan restorasi lahan basah. Setiap tahun, Wetlands Indonesia menjadi pelopor penghitungan burung air di Indonesia.
Salah satu upaya konservasi yang dilakukan adalah pelibatan masyarakat dan lembaga lokal dalam pengamatan dan penghitungan burung air pada Asian Waterbird Census (AWC) yang dimulai bulan ini.
Sensus burung air ini adalah langkah awal mengajak masyarakat untuk menjadikan gaya hidup sadar lingkungan. Kegiatan ini berperan juga sebagai sarana edukasi pengenalan burung air dan habitatnya.
Baca juga: Sensus Burung Air Asia 2019 Digelar Januari
Sebanyak 108 atau 55 jenis persen burung air statusnya dilindungi di Indonesia.
“Burung air merupakan jenis burung yang secara ekologis hidupannya bergantung pada lahan basah,” kata Yus Rusila Noor, Head Programme Wetlands International Indonesia, Kamis (3/1/2019).
Sensus burung air ini merupakan bagian dari kegiatan global yang melibatkan peneliti dan pemerhati burung di seluruh dunia.
“Kami memiliki mimpi besar. Bahwa pengamatan burung air tidak berhenti sebatas program, tetapi hingga menjadi sebuah gerakan,” kata Yus Rusila Noor.
Diakuinya, banyak ancaman yang mengintai burung air seperti perburuan, hilangnya habitat, penggunaan pestisida, serta pencemaran limbah rumah tangga.
Perubahan tata ruang dan penggunaan kawasan lahan basah untuk kepentingan yang bertentangan dengan upaya konservasi juga telah menjadi ancaman nyata burung air.
Pembangunan di sekitar pantai, danau, sungai telah mempersempit habitat burung air, bahkan banyak lahan basah yang ditimbun dijadikan kawasan permukiman atau pusat perbelanjaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.