Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perayaan Tahun Baru Usai, Sampah di Pantai Parangtritis Sempat Menumpuk

Kompas.com - 03/01/2019, 06:57 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Perayaan malam pergantian tahun baru menyisakan permasalahan sampah di Kawasan Pantai Parangtritis, Kretek, Bantul, Yogyakarta.

Kesadaran wisatawan untuk membersihkan atau membuang sampah pada tempatnya masih rendah.

Kepala Unit Pelaksana Kegiatan Pantai Parangtritis Suranto mengatakan, sampah dari acara pergantian tahun baru dan perayaan tahun baru 2018 pada 1 Januari 2019 mencapai emat ton sampah. 

"Jumlah tersebut menurun drastis dari satu tahun lalu sekitar delapan ton sampah," kata Suranto kepada wartawan, Rabu (2/1/2019). 

Namun ettap saja, berton-ton sampah di pantai merupakan pemandangan yang tidak sedap. Sampah-sampah tersebut berserakan dari Pantai Parang Ndog, Parangtritis, Parangkusumo, hingga Pantai Depok.

Baca juga: Program Kang Pisman di Bandung, Sampah Karton Dihargai hingga Rp 1.000 Per Kg

 

Sampah itu mulai sampah plastik, botol bekas air minuman, hingga plastik bekas mi instan.

Sampah tidak saja berasal dari wisatawan namun juga dari sejumlah sungai kecil yang mengalir ke Pantai Parangtritis dan sampah yang dibawa aliran Sungai Opak menuju laut dan disapu gelombang menuju pantai.

Suranto menyesalkan rendahnya kesadaran para wisatawan membuang sampah pada tempatnya, meski sudah tersedia tempat sampah.

Para wisatawan cenderung membuang sampah sembarangan. "Meskipun ada juga sampah dari muara sungai. Memang dominasi sampah plastik (dari wisatawan)," ucapnya.

Baca juga: Resahkan Warga, Karaoke Liar di Pantai Parangtritis Ditutup

Dia mengatakan, pihaknya menerjunkan 22 tenaga kebersihan yang ada di Pantai Parangtritis untuk membersihkan sampah yang menumpuk.

Sampah dibersihkan pada 2 Januari 2019 mulai pukul 05.00 WIB baru selesai sekitar pukul 10.30 WIB. 

Salah seorang wisatawan asal Kulon Progo, Mustakim, menyayangkan banyaknya sampah di kawasan wisata Pantai Parangtritis. Dia dan keluarganya sedikit terganggu dengan banyaknya tumpukan sampah di lokasi wisata ini. 

"Seharusnya wisatawan bisa membuang sampah pada tempatnya, jangan sembarangan. Pantai Parangtritis itu salah satu icon pantai di Yogyakarta," katanya kepada Kompas.com, Rabu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com