Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bandung Rencanakan Bangun Tol Dalam Kota

Kompas.com - 02/01/2019, 20:44 WIB
Putra Prima Perdana,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Pemerintah Kota Bandung berencana membangun tol dalam kota North-South Link (NS Link).

Proyek tersebut terungkap seusai pertemuan antara Pemerintah Kota Bandung dengan BUMD Pemerintah Provinsi Jawa Barat PT. Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) pada Rabu (2/1/2019).

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, dalam pertemuan tersebut, rencana pembangunan NS-Link masih dalam proses pembahasan awal.

Menurut dia, Pemkot Bandung mengusulkan agar salah satu titik di ruas tol dalam kota tersebut dibuatkan underpass atau jalan bawah tanah, tepatnya di perempatan Jalan Jakarta dan Jalan WR Supratman.

“Ini program tol dalam kota kerja sama dengan Pemprov Jabar karena memang jalan milik provinsi. Adapun Kota Bandung mudah-mudahan bisa mendapatkan manfaatnya dengan kehadiran tol ini. (Di salah satu persimpangan) kami usulkan jadi underpass,” kata Oded seusai pertemuan Rabu sore.

Baca juga: Pemkot Bandung Resmi Kelola Pasar Baru Bandung, Pedagang Masih Khawatir

Proyek pembangunan tol dalam kota tersebut direncanakan bakal dibuat dengan sistem elevated road atau melayang menyusuri jalan mulai dari Tol Pasir Koja ke Jalan Lingkar Selatan (Pelajar Pejuang) dan menyusuri jalanan tersebut hingga di Jalan Laswi. Selanjutnya, berbelok menuju Jalan Sukabumi untuk selanjutnya masuk ke Jalan Supratman dan berakhir di sekitar Pusdai.

Oded mengakui, proses pembangunan tol dalam kota sepanjang 14,3 kilometer ini masih dalam tahap kajian.

Oleh karenanya, ia meminta PT. CMLJ bisa mengajinya secara holistik, mulai dari aspek ekonomi, transportasi, pembiayaan, hingga aspek sosial.

Bagi Oded, hal tersebut penting untuk memastikan proyek tersebut memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk warga.

Rencananya, pembangunan berlangsung selama dua tahun. Namun, Pemkot Bandung dan PT. CMLJ masih menunggu berbagai proses awal selesai, termasuk penetapan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) di tingkat provinsi maupun kota.

Oded menambahkan, proyek yang diperkirakan rampung pada 2021 ini akan terintegrasi dengan pembangunan lainnya, seperti Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR).

Tol BIUTR akan dibangun dari Pasteur hingga ke timur Bandung dan bertemu dengan KM 149 di Gedebage. Proyek ini juga akan bersinggungan dengan pembangunan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC). Oleh karenanya, perencanaan antarpihak harus matang.

"Mungkin sekarang dimulai dari sini dulu. Kalau dikatakan butuh atau tidak butuh, nanti kan kita membangun tol ini terkoneksi. Nanti perlu waktu. Kalau tidak dimulai, kapan lagi? Terpenting, Kota Bandung bisa dapat manfaat," ujar Oded.

Oded menegaskan, pembuatan jalan tol dalam kota ini sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi masalah kemacetan di Kota Bandung.

Dia berharap, keberadaan tol dalam kota ini bisa menjadi alternatif baru untuk mengurai kendaraan di Kota Bandung.

"Untuk transportasi massal kan sekarang ada tambahan 15 bus kota, kalau semua pakai anggaran Kota Bandung tidak mampu. Infrastruktur dikerjakan, tapi program transportasi massal tetap kami lakukan," pungkasnya.

Kompas TV Jelang pergantian tahun jalur puncak ditutup selama 12 jam mulai Senin (31/12/2018) petang. Tak ada pemberlakuan satu arah di kawasan Puncak. Penutupan jalur puncak dilakukan hingga Selasa (1/1/2019) untuk memperlancar arus lalu lintas. Bagi yang ingin berlibur ke kawasan Cianjur maupun Bandung. Dapat melalui jalur alternatif yakni lewat Cibubur dan Jonggol. Kali ini tak ada permberlakukan sistem satu arah dari dan ke arah Puncak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com