Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Adit Usai Tsunami Selat Sunda, Biskuit untuk Sang Adik hingga Jadi Anak Angkat Polisi

Kompas.com - 02/01/2019, 15:41 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

5. Dukungan keluarga untuk Adit

Subandi, ayah kandung Adit, adalah seorang Anak Buah Kapal (ABK). Bencana tsunami telah merenggut istri dan anak bungsunya.

Subandi terpaksa memboyong Adit untuk tinggal di rumah suadaranya di Desa Way Muli.

Kehadiran keluarga Aipda Turono diharapkan bisa membantu Adit pulih dari kesedihan setelah kehilangan ibu dan adik kandungnya.

Subandi pun mengizinkan Aipda Turono untuk mengajak Adit tinggal di rumahnya beberapa hari di Kabupaten Pesawaran, yang berjarak 110 kilomenter dari lokasi bencana.

"Adit cepat berbaur dengan anak-anak seumurannya dan dia mengajarkan cara bermain bola, bahkan dia juga rajin menunaikan salat lima waktu," kata Aipda Turono.

Adit tampak terhibur di rumah Turono. Namun, sesekali tampak tatapan kosong di wajahnya. 

"Tiga hari di rumah saya, dia bilang, Papi, Adit kangen sama keluarga," kisah Turono.

Sekarang, Adit kembali pada keluarganya di Desa Way Muli. "Kapan pun Adit ingin ke rumah papinya, saya akan menjemputnya," tutup Turono.

Baca Juga: Hadiah Lomba Bakar Ikan di Jakut Disumbangkan untuk Korban Tsunami Banten

Sumber: KOMPAS.com (Eni Muslihah)

Kompas TV BNPB melaksanakan konferensi pers perihal tsunami di Selat Sunda yang disampaikan oleh Kapusdatin BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. Sutopo menyampaikan hingga H 9 kejadian tsunami di Selat Sunda, korban masih belum ditemukan seluruhnya dan pengungsi masih membutuhkan bantuan walau logistik cukup hingga 7 hari ke depan. Senin (31/12/2018) siang disampaikan 437 orang meninggal dunia (426 orang telah dimakamkan dan telah teridentifikasi), jumlah korban luka-luka 14.059 orang, 16 orang dinyatakan masih hilang dan terus dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com