Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombak 2,5-4 Meter di Selatan Jawa, Nelayan Diimbau Tak Melaut Dulu

Kompas.com - 02/01/2019, 13:32 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Semarang memprediksi ombak tinggi hingga 4 meter berpeluang terjadi di laut Jawa bagian selatan.

Ombak tinggi itu berpotensi terjadi di pesisir pantai selatan, mulai dari Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta.

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Tuban Wiyoso mengatakan, proyeksi ombak tinggi diperkirakan masih terjadi hingga 3 Januari 2019.

Ia merinci, ombak tinggi antara 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di laut pantura Jawa Tengah.

Baca juga: Ada Ombak Tinggi, Nelayan Semarang Tak Berani Melaut

Sementara ombak tinggi antara 2,5 meter hingga 4 meter berpeluang terjadi di perairan Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta.

“Tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter, perahu nelayan disarankan jangan melaut dulu, karena masih berisiko terhadap keselamatan. Apalagi di selatan Jawa (tengah) tinggi gelombang lebih dari 2,5 meter,” ujar Tuban, saat dikonfirmasi, Rabu (2/1/2018).

Tuban mengatakan, ombak tinggi di perairan Jawa beresiko terhadap keselamatan pelayaran. Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir di sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi juga diminta untuk selalu waspada.

Sementara, terkait dengan resiko keselamatan pelayaran, BMKG meminta agar insan pelayaran memperhatikan informasi dari BMKG.

Perahu nelayan berkecepatan angin 15 knot dan tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter, kapal tongkang dengan kecepatan angin 16 knot dan tinggi gelombang 1,5 meter, kapal feri dengan kecepatan angin 21 knot dan tinggi gelombang 2,5 meter dan kapal besar seperti kapal kargo/kapal pesiar dengan kecepatan angin 27 knot dan tinggi gelombang 4 meter.

“Imbauan kepada masyarakat yang beraktivitas di sekitar pantai agar tetap waspada terhadap gelombang tersebut,” tambah dia.

Sebelumnya diberitakan, karena ada ombak tinggi, nelayan di Kota Semarang, Jawa Tengah, terpaksa mengkandangkan kapalnya di dermaga di Kampung Tambaklorok, Semarang. Mereka tak berani melaut karena hal tersebut.

Baca juga: 5 Orang Nelayan Terjebak Ombak Tinggi di Perairan Teluk Tomini

Nelayan Tambaklorok, Semarang, Sugiarto (43), mengatakan, pihaknya dan teman-teman nelayan kebanyakan menghentikan aktivitas melautnya. Menurutnya, ombak tinggi yang saat ini terjadi membuat nelayan kesulitan menjala ikan.

“Kalau dipaksakan melaut tidak ada hasilnya. Ikan juga tidak ada karena ombaknya besar,” ujar Sugiarto, Rabu (2/1/2018).

Sugiarto menambahkan, pihaknya tidak bisa melaut sejak akhir Desember 2018 lalu, hingga saat ini. Di laut Jawa, terjadi hembasan angin yang cukup kencang hingga para nelayan sulit mengendalikan perahunya.

Akibat nelayan yang tidak melaut, pasokan ikan hasil laut menurun. Sejumlah komoditas mulai cumi-cumi dan hasil ikan laut lain mulai kesulitan di pasaran.

Kompas TV Cuaca buruk disertai gelombang tinggi,juga terlihat diobyek wisata Tanah Lot, Bali.Tinggi ombak mencapai satu setengah hingga 2 meter. Tim SAR Polda Balipun menjaga ketat lokasi ini, dan menghimbau wisatawan untuk ikut waspada.Wisatawan dilarang berdiri dekatdengan bibir pantai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com