Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengisi Liburan Sekolah dengan Belajar Bahasa Asing di Kampung Inggris...

Kompas.com - 01/01/2019, 16:48 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Musim liburan sekolah bisa dimanfaatkan dengan beragam kegiatan positif.

Salah satu tempat favorit untuk mengisi waktu liburan adalah Kampung Inggris di Pare, Kediri, Jawa Timur.

Sesuai namanya, Kampung Inggris adalah suatu kawasan dengan ratusan lembaga kursus. Lokasinya berada di wilayah Tulungrejo Pare dan sekitarnya.

Baca juga: Kebiasaan Mencuri Antar Tutor Bahasa di Kampung Inggris ke Jeruji Besi

Meski namanya Kampung Inggris, kampung itu tidak didominasi lembaga kursus bahasa Inggris saja, tetapi juga bahasa asing lainnya seperti bahasa Mandarin hingga bahasa Arab.

Setiap musim liburan, banyak lembaga kursus yang sengaja membuka program belajar berdurasi antara 1 minggu hingga 2 minggu.

Ini yang menjadi magnet dan membuat pengunjung yang datang tidak hanya dari wilayah Kediri, tetapi juga luar kota untuk berlibur sambil belajar di tempat itu.

Alfin Ramadhani (13), misalnya, datang dari Sampang, Madura.

Baca juga: Ada Kampung Inggris di Tangsel, Anak-anak Bisa Belajar Gratis hingga Bercocok Tanam

Siswa kelas 7 SMP ini sengaja menghabiskan masa liburan ini dengan belajar bahasa Inggris di Pare, Kediri.

Alfin mengatakan, ini merupakan kali kedua dia belajar di Kampung Inggris.

Ia mengaku tertarik dengan suasana pembelajaran yang berbeda dari sekolahnya, yaitu suasana pembelajaran yang fokus dan mudah dicerna.

Baca juga: Muhammad Kalend Osen, Si Pendiri Kampung Inggris

Suasana asri di Kampung Inggris, Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.KOMPAS.com/ M.AGUS FAUZUL HAKIM Suasana asri di Kampung Inggris, Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
"Metode pembelajarannya menyenangkan," ujar Alfin saat ditemui di Kampung Inggris, Jumat (28/12/2018).

Pelajar yang belajar di lembaga kursus Mahesa Institute itu mengatakan, bahasa Inggris cukup penting dipelajari karena bahasa internasional dan bagian dari cara dia mempersiapkan diri untuk menghadapi olimpiade yang akan digelar di Madura.

Khilyatul Aghniya, siswa Kampung Inggris lainnya, mempunyai tujuan yang lebih besar. Pelajar kelas 5 SD asal Kediri ini mengaku sengaja memilih liburan di Kampung Inggris karena ingin berlatih hidup mandiri.

Baca juga: Mencicipi Durian Otong Rasa Mentega di Kampung Inggris

Bagi pelajar Kampung Inggris, memang benar-benar dilatih hidup mandiri. Mereka tinggal di sana secara indekos maupun di asrama yang telah disiapkan lembaga kursus. Praktis dalam menjalani kehidupan, merekalah yang mengurus diri mereka sendiri.

Aghny pun memilih program berdurasi 2 minggu dan tinggal di asrama milik lembaga kursus HEC Pare.

"Pengin latihan mandiri," ujar Aghny.

Geliat kampung inggris di musim liburan

Musim libur sekolah menjadi berkah bagi para pelaku usaha di kampung Inggris.

Di sana, hampir semua kebutuhan hidup harian dengan mudah didapatkan, mulai kuliner hingga bidang jasa seperti penyewaan sepeda hingga pusat kebugaran.

Banyaknya pelajar yang datang akan menambah pundi-pundi penghasilan mereka.

Ahmad Dani (26) pemilik lembaga kursus Eagle, mengatakan, ia mampu menjaring 350 pelajar mengikuti program liburan.

Mereka terdiri dari siswa SD-SMA yang datang dari berbagai kota.

Baca juga: Kampung Inggris Sejatinya Jadi Desa Wisata

Salah satu pelaku usaha jasa penyewaan sepeda angin yang menambah geliat Kampung Inggris di Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.KOMPAS.com/M.AGUS FAUZUL HAKIM Salah satu pelaku usaha jasa penyewaan sepeda angin yang menambah geliat Kampung Inggris di Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
"Tiap tahun (pelajar yang mengikuti kursus) bertambah. Tahun lalu sekitar 200-an (pelajar)," ujar Dani. 

Program yang dia tawarkan juga cukup komplit. Dengan durasi 1-2 minggu, peserta program mendapat pembelajaran tentang grammar,  speaking, vocabulary, hingga pronunciation.

Untuk bisa mengikuti program-program belajar di Kampung Inggris, biayanya sekitar Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000. Biaya itu tergantung fasilitas yang ditawarkan, seperti fasilitas asrama maupun study tour.

Pendekatan pembelajaran yang dipakai, kata Dani, berbeda dengan metode kelas reguler. Untuk program liburan yang banyak siswa anak-anak, pendekatan lebih pada permainan yang edukatif.

Sementara itu, Silvana, pemilik jasa penyewaan sepeda angin di Kampung Inggris juga mengaku panen berkah selama liburan sekolah. Setiap harinya, penyewaan bisa mencapai 50 sepeda angin. 

"Naik dua kali lipat dibanding hari biasa," ujar Silvana. 

Ia menyewakan sepeda harian dan mingguan. Ia membanderol Rp 10.000 per unit dan mingguan Rp 30.000 per sepeda.

Di kawasan kampung Inggris memang tidak ada angkutan umum untuk menjangkau antar tempat.

Mobilitas pelajar untuk bepergian mengandalkan sepeda angin.

Biasanya dengan sepeda angin ini pula mereka mengeksplorasi berbagai tempat wisata di sekitar lokasi. Hal itu kerap mereka lakukan untuk mengobati kerinduan terhadap rumah atau sekadar cuci mata.

Kampung Inggris mulai terbentuk pada tahun 1975 yang digagas Kalend Osen dengan lembaga kursusnya Basic English Course (BEC).

Para alumni dari BEC kemudian banyak yang membuat lembaga kursus, sehingga lambat laun menjadi berkembang seperti saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com