Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

55 Penjahat Ditembak Polisi Riau Sepanjang 2018

Kompas.com - 31/12/2018, 21:42 WIB
Idon Tanjung,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo menyampaikan hasil kinerja selama 2018, Senin (31/12/2018).

Kegiatan yang diadakan di Ruang Tribrata itu diikuti para pejabat utama Polda Riau dan dihadiri sejumlah wartawan.

Pada penanganan kasus tindak pidana, pihak kepolisian melumpuhkan 55 orang pelaku kejahatan.

"Yang kita lakukan tindakan tegas dan terukur 55 pelaku. Dua di antaranya tewas, yakni pelaku curas (pencurian dengan kekerasan)," ucap Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo dalam keterangannya.

Dia menegaskan, pelaku yang terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas itu karena melawan dan membahayakan keselamatan petugas saat menangkap.

"Pelaku ada yang melawan menggunakan senjata api. Sehingga, petugas terpaksa memberikan tindakan tegas dan terukur," jelas Widodo.

Baca juga: Cerita Adik Kandung Letkol Dono saat Tahu Kakaknya Tewas Ditembak

Dia mengatakan, penjahat yang paling banyak dilumpuhkan yakni di wilayah Kota Pekanbaru.

"Jajaran Polresta Pekanbaru melumpuhkan 36 pelaku kejahatan. Dua orang meninggal dunia. Jadi totalnya 38 pelaku," kata Widodo.

Kemudian, jajaran Subdit III Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Riau melumpuhkan dua orang penjahat.

"Selain Dit Reskrimum Polda Riau, juga ada dilakukan jajaran Polres. Polres Kampar 3 pelaku dilumpuhkan, Polres Dumai 4 pelaku, Polres Siak 1 pelaku, Polres Bengkalis 1 pelaku, Polres Pelalawan 1 pelaku, Polres Indragiri Hulu 1 pelaku, Polres Rokan Hulu 3 pelaku dan Polres Kuantan Singingi 1 pelaku," sebut Widodo.

Pelaku yang dilumpuhkan ini, tambah dia, rata-rata pelaku curas yang berusaha melawan petugas.

Widodo menyebutkan, selama 2018, Polda Riau mencatat 8.941 tindak pidana atau gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat (Kamtibmas) yang terjadi di wilayah Riau.

Dari jumlah kasus itu, sebanyak 6.534 kasus terungkap dan pelaku ditangkap.

Menurut Widodo, dari 8.941 kasus kejahatan yang terjadi, kejahatan konvensional paling mendominasi, seperti curas, curat dan curanmor, dengan angka 5.795 kasus.

"Yang paling tinggi kasus curat. Itu ada 1.210 kasus, curanmor 713 kasus dan curas 301 kasus. Kemudian penganiayaan dengan pemberatan 269 kasus dan judi 201 kasus," sebut Widodo.

Jenderal bintang dua itu mengatakan, daerah paling rawan tindak kejahatan, yakni di Pekanbaru. Sepanjang 2018, terjadi 2.024 kasus. Disusul Kabupaten Kampar 1.098 kasus, Rokan Hilir 846 kasus, Rokan Hulu 747 kasus dan Indragiri Hulu 672 kasus.

Dari angka 8.941 kasus kejahatan yang terjadi, dibandingkan dengan tahun 2017 mengalami penurunan.

"Tahun 2017 ada 9.208 kasus. Tahun ini 8.941 kasus. Jadi menurun 267 perkara atau 2,99 persen," kata Widodo.

Baca juga: Dua Pelaku yang Ditembak Mati Diduga Begal Perawat di Bandung

Sementara itu, dia menyebutkan, ada jam-jam tertentu yang rawan terjadinya tindak kejahatan.

"Ada jam rawan kejahatan, yakni pukul 14.00-16.00. kemudian pukul 16.00-18.00 dan pukul 18.00-20.00. Jadi jangan tidur atau lengah pada jam-jam itu. Kemudian lokasi rawan kejahatan, perumahan, jalan umum dan perkebunan. Sehingga, di tahun depan 2019, masyarakat kita imbau terus waspada terhadap pelaku kejahatan," tutup Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com