Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Rusak, Warga Bantul Blokade Akses Masuk Tempat Pembuangan Sampah

Kompas.com - 31/12/2018, 15:26 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi


YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Menuntut perbaikan jalan, sejumlah warga memblokade akses jalan menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Dusun Ngablak, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Senin (31/12/2018).

Warga mengeluh, akibat jalan tidak diperbaiki, sampah berjatuhan di jalanan.

Dari pantauan, puluhan warga berada di sekitar pintu masuk TPST. Mereka menutup jalan dengan menebang sebuah pohon palem dan membentangkannya di pintu masuk.

"Kami menuntut agar jalan diperbaiki, sejak pagi tadi jam setengah 8," kata seorang koordinator warga, Maryono, saat berbincang dengan wartawan di lokasi Senin.

Baca juga: Ratusan PPSU Dikerahkan, Sampah Tahun Baru di Jaktim Ditargetkan Bersih dalam 4 Jam

Warga menyesalkan pemerintah tidak memperbaiki jalan yang setiap hari dilalui kendaraan.

Akses jalan warga yang dilalui kendaraan pengangkut sampah setiap hari tersebut dalam kondisi rusak. Selain kondisi jalan berlubang, saat hujan, jalanan menjadi berlumpur.

Menurut dia, masyarakat sudah berulang kali menanyakan perbaikan jalan kepada pemerintah namun hasilnya nihil.

"Jalan yang becek dan berlubang itu (barat TPST Piyungan) tak kunjung diperbaiki. Selain itu mengganggu akses warga juga, padahal kan jalan umum juga itu,"ucapnya.

"Ada banyak tuntutan lain kami. Termasuk kompensasi untuk masyarakat setempat, dan fogging untuk menghilangkan lalat di sekitar TPST. Dulu dua minggu sekali ada, tapi sudah lama sekali tidak dilakukan fogging. Termasuk talut yang ambrol juga harus diperbaiki,"ujarnya

Selain itu, warga juga menuntut penerangan jalan yang sudah rusak beberapa tahun terakhir dan tak kunjung diperbaiki.

Seorang sopir truk sampah, Supri, menambahkan dirinya sempat tertahan selama kurang lebih dua jam.

"Sudah dua jam saya menunggu, tapi tak bisa membuang sampah. Mudah-mudahan ada solusi dan kami tetap bisa bekerja,"ucapnya.

Kepala Seksi Pengelolaan Sampah TPST Piyungan, Sarjani mengaku tidak bisa berbuat banyak melihat aksi warga menutup akses jalan.

"Urusan diblokade bukan urusan jalan rusak. Ini kan jalan warga. Saya enggak bisa komentar," katanya

Dia akan membawa 3 tuntutan warga yakni jalan, tidak ada pembuangan sampah di tepi jalan, dan adanya penerangan ke atasannya.

"Saya tak bisa menjawab 100 persen. Bukan ranah saya. Saya akan bilang ke atas bahwa di sini (TPST) perlu perbaikan jalan,"katanya

Setiap harinya ada 600 ton sampah masuk ke TPST, yang berasal dari Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta. Sarjani mengaku tak bisa memaksakan jika warga tak membuka akses jalan untuk truk sampah bisa masuk. Namun, ia akan berusaha untuk melobi dan membantu agar jalan bisa diperbaiki.

"Mudah-mudahan besok pagi truk sampah bisa masuk. Masalah ini sudah saya bawa ke Gubernur (DIY), kepala dinas saya. Saya tak punya kuasa. Saya tak menutupi masalah, di lapangan apa adanya,"ujarnya. 

Kompas TV Nara Kreatif adalah sebuah yayasan sosial yang memberdayakan anak asuhnya mengolah sampah kertas menjadi barang bernilai. Di tempat ini tersedia<strong>rumah</strong>asuh yang disebut<strong>Rumah</strong>Nara dan sekolah kejar paket yang dinamakan Sekolah Nara.<br /> <br /> Berdiri sejak tahun 2011, hingga saat ini sudah puluhan anak asuh dibina, disekolahkan sampai jenjang kuliah, bahkan dibantu mandiri dengan modal usaha.<br /> <br /> Bahan pokok yang digunakan dalam yayasan Nara Kreatif adalah sampah kertas yang dikumpulkan dari sumbangan sejumlah kantor, kemudian direndam hingga lunak. Sementara bahan baku campurannya, yakni batang pisang dicacah kecil lalu dikeringkan selama dua hingga tiga hari.<br /> <br /> Kertas daur ulang dikreasikan menjadi suvenir bernilai, seperti buku catatan, buku agenda, undangan, kotak tisu dan produk lainnya. Hasil penjualan inilah yang digunakan untuk menghidupi kebutuhan para anak asuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com