Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai Pangandaran Diterpa Isu Tsunami, Jumlah Wisatawan Turun

Kompas.com - 31/12/2018, 12:29 WIB
Candra Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Munculnya sejumlah berita bohong atau hoaks di media sosial terkait objek wisata di Pangandaran disesalkan oleh Balawista Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Beredarnya hoaks tersebut menurunkan jumlah wisatawan yang akan merayakan Tahun Baru 2019 di pantai ini.

"Jumlah wisatawan turun. Di medsos ada yang bilang Pangandaran ditutup. Kemudian Pangandaran dilanda gelombang besar. Itu tidak benar," kata Ketua Balawista Pangandaran, Dodo Taryana saat ditemui di Pantai Barat Pangandaran, Senin 31 Desember 2018.

Selain itu, kata Dodo, ada yang mengait-ngaitkan bencana tsunami Selat Sunda dengan Pangandaran. Padahal jelas dia, tsunami tersebut sama sekali tidak berdampak ke Pantai Pangandaran.

Baca juga: Dianggap Mengganggu, Motor Diminta Tak Masuk Pantai Pangandaran

 

"Justru saat kejadian di Selat Sunda, gelombang di Pangandaran kecil," jelas Dodo.

Saat itu, menurut dia, kondisi laut di Pangandaran kondusif. Ketinggian gelombang maksimal 1 meter. Itu pun terjadi di Pos 5 yang memang langsung menghadap ke laut. "Di pos lain gelombangnya kecil," ucapnya.

Dodo memastikan, Pangandaran aman dikunjungi. Di Pantai Barat dan Timur Pangandaran tidak ada gelombang tinggi. "Saat ini gelombang aman dan kondusif," jelasnya.

Pantauan Kompas.com di lapangan, suasana Pantai Barat Pangandaran cukup sepi bila dibandingkan hari yang sama di tahun-tahun sebelumnya. Pada setiap perayaan tahun baru, jalan-jalan di wilayah Pangandaran selalu dipadati kendaraan wisatawan.

Baca juga: Cerita di Balik Panjangnya Nama Lembaga BP3APKBPMPD di Pangandaran yang Viral

Penurunan jumlah wisatawan juga dirasakan pengelola hotel di Pangandaran. Seperti yang terjadi di Hotel Sinar Rahayu 3. "Turun sekitar 40-50 persen," kata Manager Hotel Sinar Rahayu 3, Asep.

Menurut dia, banyak wisatawan yang membatalkan merayakan tahun baru di Pangandaran karena beredarnya hoaks di medsos. "Ada yang takut terjadi tsunami setelah baca medsos," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com