Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 8 Jenazah Korban Tsunami yang Belum Teridentifikasi di RS Berkah Pandeglang

Kompas.com - 30/12/2018, 20:53 WIB
Acep Nazmudin,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com - DVI Polri terus melakukan identifikasi jenazah korban tsunami yang sudah berhasil ditemukan. Hingga Minggu (30/12/2018) pagi, sudah 241 Jenazah yang diidentifikasi, tinggal delapan korban lagi yang masih belum terungkap identitasnya.

Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi mengatakan, ada sejumlah cara untuk identifikasi jenazah. Satu di antaranya adalah menyebar informasi ciri-ciri yang melekat pada tubuh jenazah. Seperti yang dilakukan pada delapan jenazah tersisa ini.

"Ada delapan jenazah yang belum teridentifikasi, punya ciri-ciri fisik lima laki-laki dewasa, dua perempuan dewasa dan satu anak perempuan," kata Edy di Posko Polda Banten, di Hotel Wira Kecamatan Carita, Pandeglang, Minggu (30/12/2018)

Secara rinci Edy menyebut jika ciri-ciri delapan jenazah korban tsunami Selat Sunda, antara lain:

1. Laki-laki perkiraan usia 20 - 30 tahun dengan tinggi badan 157 cm, panjang telapak kaki 22 cm.

Menggunakan celana dalam bahan kaos warna biru ukuran S terdapat tulisan hicoop, memakai gelang manik bulat bahan kayu warna coklat dengan tali benang. Rambut hitam lurus 1,5 cm. Terdapat tahi lalat di sejumlah titik seperti di pipi kiri dekat sudur mata, di atas bibir kanan, pada pangkal lengan kanan, dan di dada sisi kanan.

2. Perempuan perkiraan usia 4 - 5,5 Tahun. Memakai anting bentuk bulat tanpa mata warna kuning emas, terpasang pada dua cuting telinga. Memakai gaun bahan kaos warna biru jenis long dress, celana dalan bahan kaos.

3. Perempuan berusia antara 18 - 25 tahun dengan panjang badan 150 cm. Rambut hitam beruban lurus 11 cm, pada kedua lutut ada jaringan parut berwarna lebih terang berukuran 3x1,5 cm dan 1x0,5. Kuku jari kedua tangan tanpak panjang dengan ujung kuku tampak rata.

4. Perempuan berusian sekitar 27 - 40 tahun panjang badan 155 cm. Rambut hitam panjang 17 cm, celana dalam bahan katun hitam polos.

5. Laki-laki dewasa panjang bandan 169 cm rambut hitam pendek cepak, memiliki tahi lalat di dada sisi kiri dan puncak bahu kiri.

6. Laki-laki dewasa panjang badan 165 cm, terdapat tahi lalat di sudut bibir kanan, di pipi kiri dan di bawah alis kiri.

7. Laki-laki perkiraan usia 40 - 70 tahun, panjang badan 165 cm. Terdapat kumis, memakai celana training biru dengan 3 garis warna putih, baju bahan kaos lengan panjang warna hijau dengan tulisan “PD. OSCAR” di dada.

8. Laki-laki dewasa panjang badan 163 cm, perkiraan usia 30-50 tahun, memakai jaket warna biru berlogo P dan bertulisan PLASBOX dan kaos abu-abu bergambar kartun sonic dengan tulisan MRPHNS. Memakai celana jeans panjang warna abu-abu merk “KENDY”.

Edy mengatakan jika ada pihak keluarga dan kerabat yang mengetahui ciri-ciri tersebut dapat menghubungi RSUD Berkah Pandeglang sebagai Pusat DVI Polri atau Call Center Bidhumas Polda Banten, dengan nomor 087880052760, 085211672708 dan 085211672721.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com