Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Vokalis Seventeen Saat Diterjang Tsunami yang Selamat Berkat Kotak Kayu

Kompas.com - 30/12/2018, 15:25 WIB
Muhlis Al Alawi,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Menemukan Kotak Kayu

Dalam situasi kacau, Ifan menemukan kotak kayu bersama tiga orang lainnya. Kotak kayu itu kemudian dijadikan sebagai pelampung bersama untuk membawa keempatnya ke daratan.

Kendati demikian tidak segampang yang dibayangkan menjadikan kotak kayu sebagai pelampung bersama. Ifan bersama tiga orang lainnya harus saling menjaga keseimbangan agar tidak tenggelam.

"Tangan kami saja yang memegang kotak. Salah pegang kotaknya bisa muter-muter. Kalau dipikir secara logika tidak sampai. Pokoknya kami harus saling mengimbangi. Kalau tidak imbang bisa muter-muter kotaknya. Begitu muter kami nangis semua karena tidak bisa minta tolong lagi," kenang Ifan.

Saat posisi kotak tidak seimbang, antara satu dengan yang lain saling mengingatkan. Pasalnya bila tidak seimbang, kotak akan tenggelam dan semuanya bisa mati tertelan ombak. "Posisi kami berpegangan kotak dan saling menyeimbangkan berlangsung sekitar dua jaman" kata Ifan.

Tragisnya lagi keempatnya berpegangan kotak ditengah lautan dalam kondisi gelap gulita. Tak ada cahaya penerangan sinar apapun. "Ceritanya saya seperti dua kali mengalami sakaratul maut, nafas sudah habis dan badan sudah isi air laut semua. Tetapi akhirnya bisa selamat," kata Ifan.

Sekitar dua jam mengapung di lautan, Ifan tiba-tiba menyentuh karang. Ia baru sadar sudah dekat dengan daratan. Dan tak lama kemudian, mereka tiba di pantai.

Sesampainya di daratan, Ifan dikejutkan dengan kehadiran tiga satpam hotel yang menggunakan senter. Baginya kenekatan tiga satpam berada dipinggir pantai sesuatu yang luar biasa. Apalagi saat itu banyak orang yang memilih ke dataran tinggi untuk mencari selamat.

"Saat itu belum ada tim basarnas. Dan ditengah lautan masih banyak orang berteriak meminta pertolongan agar diselamatin," jelas Ifan.

Tetapi tiga satpam itu tidak bisa berbuat banyak. Ketiganya datang ke pinggir pantai memberikan tanda cahaya bagi korban yang berada ditengah laut. Dengan tanda cahaya itu, orang yang berada ditengah laut bisa mengetahui posisi daratan. Pasalnya pasca tsunami seluruh listrik padam total sehingga tampak gelap gulita. Selang jam berapa kemudian, polisi dan petugas basarnas mulai berdatangan.).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com