Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadirnya Go-Jek dan Pengaruhnya ke Perekonomian Bandung...

Kompas.com - 28/12/2018, 15:38 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Geliat pertumbuhan aplikasi transportasi online (daring) di Bandung kian tumbuh pesat. Dari beberapa perusahaan penyedia aplikasi trasportasi itu, Go-Jek merupakan salah satu perusahaan yang cukup eksis di Bandung.

Strategic Region Head Jawa Barat & Banten Go-Jek Becquini Akbar mengatakan, kontribusi Gojek terhadap perekonomian warga Bandung mencapai Rp 187 miliar pada tahun 2017. 

Hasil itu didapat dari survei yang dilakukan manajemen Go-Jek bersama Lembaga Demografi FBE Universitas Indonesia pada kuartal akhir 2017.

Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 108 miliar adalah penghasilan mitra Go-Ride sepanjang 2017. Serta, sebanyak Rp 79 miliar dari penghasilan mitra UMKM Go-Food. 

"Rp 108 miliar itu penghasilan per tahun dari seluruh driver di Bandung. Saya enggak bisa sebut jumlah (driver) pastinya tapi di Bandung mencapai puluhan ribu dari 1 juta jumlah driver secara nasional. Ini survei kita pada kuartal akhir 2017, untuk survei 2018 sedang berjalan," kata Becquini saat dihubungi Kompas.com via telepon seluler, Jumat (28/12/2018).

Baca juga: Bonus Poin Berubah Sepihak, Pengemudi Demo Kantor Gojek

Dalam hasil survei yang diterima Kompas.com, 79 persen pengemudi Gojek di Bandung berusia 21-41 tahun. Mayoritas pengemudi merupakan lulusan SMA atau sederajat.

Rata-rata penghasilan pengemudi mencapai Rp 2,7 juta per bulan. Go-Ride, Go-Car, dan Go-Food merupakan layanan paling diminati warga Bandung.

Secara statistik performa Gojek di Bandung memang cukup potensial. Bandung, kata Becquini, merupakan pasar kedua terbesar Gojek setelah Jakarta. Meski demikian, Gojek sangat hati-hati dalam membuka kerja sama dengan mitra baru.

Menurut dia, penambahan mitra mesti disesuaikan dengan kebutuhan guna menjaga iklim pendapatan pengemudi.

Baca juga: Perkara Bonus, Driver Grab Berbondong-bondong Beralih ke Go-Jek

"Sebenanrnya memutuskan mitra baru atau tidak kita memeprtimbangkan supply dan demand. Kasihan kalau gak sesuai, karena kita harus menghitung juga penghasilan untuk mitra," paparnya.

Dorong UMKM

Tak hanya bagi pengemudi, sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) turut terdampak tren positif Go-Jek di Bandung. Hasil survei mencatat, pendapatan mitra UMKM Go-Food mencapai Rp 79 miliar pada tahun 2017. Dalam sektor UKM, manajemen juga bekerja sama dengan Pemkot Bandung dalam pelatihan kegiatan kewirausahaan.

"Kerja sama dengan Pemkot Bandung kita terlibat aktif dalam beberapa program salah satunya revitalisasi kawasan kuliner Cibadak. Di situ kita perbaiki tendanya, kita fasilitasi ke Go-Food, bisa bayar pakai Go-Pay offline ada diskon juga. Kemarin ada kerja sama dengan Dinas UMKM ada pelatihan kewirausahaan," paparnya.

"Dengan ekosistem kami, Go-Jek membantu UMKM memperluas pasarnya, membantu pencatatan keuangan dan meningkatkan inklusi keuangan, serta menekan biaya operasional dengan adanya layanan yang lebih efisien," tambahnya.

Baca juga: Caci Maki Pelanggan, Seorang Driver Go-Jek Dipecat

Untuk tahun depan, pihak manajemen bakal melakukan beberapa strategi. Salah satunya, memperbanyak selter sebagai tempat mangkal legal para pengemudi. Hal itu jadi upaya manajemen dalam menertibkan para pengemudi di Bandung. Selain itu, manajemen juga bakal aktif dalam kegiatan kemasyarakatan seperti memebersihkan rumah ibadah, pemberian santunan kepada anak yatim dan bakti sosial.

"Selter baru ada di Trans Studio Mall dan dua lokasi rumah sakit. Ke depan pasti akan ditambah. Kalau bicara target kita open sebanyak-banyaknya karena itu berkaitan dengan pemilik tempat. Kita sedang menjajaki MoU dengan universitas di Bandung sekarang masih berjalan," kata Becquni. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com