Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 6,1 di Manokwari Tak Timbulkan Kerusakan Material

Kompas.com - 28/12/2018, 13:20 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Khairina

Tim Redaksi

MANOKWARI, KOMPAS.com - Gempa bumi tektonik dengan kekuatan magnitudo 6,1 di Manokwari Selatan, Papua Barat, Jumat (28/12/2018), tak menimbulkan kerusakan material.

Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi ini terjadi sekitar pukul 10.10 WIT.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,58 LS dan 134,12 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 11 kilometer arah selatan Kota Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan, Propinsi Papua Barat pada kedalaman 50 kilometer.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Yapen.

Baca juga: Kepanikan Warga saat Gempa 6,1 Magnitudo Guncang Manokwari Selatan

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh sesar mendatar (strike slip fault)," katanya.

Rahmat mengungkapkan, gempa bumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) dan informasi dirasakan menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Manokwari IV MMI, Ransiki III- IV MMI, Bintuni II-III MMI, Wasior II - III MMI, dan Sorong II MMI

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," pungkasnya.

Hasil pemodelan menunjukkan, gempa bumi tidak berpotensi tsunami. Hasil monitoring BMKG ada aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak 2 kali.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," lugasnya.

Kompas TV Jatuhnya korban jiwa akibat tsunami di Selat Sunda, sepatutnya menjadi pelajaran tentang kesiapan menghadapi bencana. Tsunami tak terprediksi juga menjadi pengingat agar pemerintah menyediakan peralatan peringatan dini tsunami yang memadai. Bagaimana langkah mitigasi yang disiapkan dengan adanya fenomena yang diklaim "baru" dalam bencana tsunami Selat Sunda? Berikut pembahasannya bersama Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com