Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo: Bayar Zakat Tidak Membuat Orang Jadi Melarat

Kompas.com - 26/12/2018, 19:53 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong jajarannya untuk menyalurkan sebagian penghasilannya untuk membayar zakat. Membayar zakat tidak membuat orang menjadi miskin.

Hal itu disampaikan di sela rapat koordinasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah yang dihadiri Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMN/BUMD, Baznas kabupaten/kota se Jateng, di Wisma Perdamaian, Semarang, Rabu (26/12/2018).

“Saya haqqul yakin, bayar zakat ora gawe melarat (tidak membuat orang miskin)," ujar pria 50 tahun ini.

Ganjar ingin para pegawainya di Jawa Tengah, termasuk dirinya sendiri, untuk menyalurkan sebagian penghasilan yang didapatinya tiap bulan. Jika perlu, pemotongan dilakukan otomatis tiap bulan atas penghasilan yang didapat.

Baca juga: Ganjar Ingatkan Soal Integritas saat Lantik Bupati Karanganyar...

Ia tidak ingin bawahannya menjadi menjadi orang yang kikir atau pelit.

"Orang bayar zakat itu bergantung dari cara melihatnya. Kalau melihat uangnya kurang berapa, wah berarti pelit. Mestinya yang dilihat adalah sisanya berapa, insyaallah rizkinya berkah,” tambahnya.

Total pemungutan zakat tingkat Jawa Tengah mencapai Rp 31,7 miliar. Dana zakat kemudian disalurkan untuk pendidikan, pengentasan kemiskinan sampai penanggulangan kebencanaan.

Ketua Baznas Jateng Akhmad Daroji mengatakan, dana zakat diperoleh dari berbagai sumber, mulai zakat sukarela hingga zakat perorangan. Dana zakat kemudian disalurkan untuk pendidikan, pengentasan kemiskinan, penanggulangan kebencanaan.

Baca juga: Potensi Triliunan, Profesi Amil Zakat Perlu Disertifikasi

Dana zakat yang bersumber zakat pegawai terkumpul sebanyak Rp 30,75 miliar, zakat dari pegawai BUMN/BUMD sebanyak Rp 546 juta, lalu instansi pemerintah pusat di Semarang terkumpul sebanyak Rp 379 juta. Sementara dari perseorangan perorangan terkumpul Rp 79 juta,

“Zakat kami distribusi atau pentasharufan zakat. Musuh utama zakat adalah pelit,” ujarnya.

Secara rinci, peruntukan dana zakat tersebut untuk perbaikan 18 rumah tidak layak huni, santuni 75 penyuluh agama, santuni 1.063 Guru TPQ, 926 guru Madin, kesehatan, bantuan bencana, bantuan modal, bantuan kepada 62 pondok pesantren, bantuan 62 masjid, 83 Madin dan TPQ. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com