KOMPAS.com - Tsunami yang terjadi di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) lalu meluluhlantakkan beberapa desa di wilayah Pandeglang, Banten.
Hingga saat ini, setidaknya ada 429 orang meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda. Sebanyak 1.485 orang mengalami luka-luka, 154 orang hilang, dan 16.802 orang mengungsi di sejumlah daerah.
Oleh karena itu, para relawan dan pengungsi tidak menutup kemungkinan untuk menerima bantuan atau donasi dari masyarakat.
Namun, menurut data relawan di Pandeglang yang dilaporkan pada Kompas.com, terjadi penumpukan bantuan berupa pakaian dan mi instan di sejumlah posko.
"Untuk Kecamatan Carita di Kabupaten Pandeglang ada sebanyak 13 kampung yang masih membutuhkan logistik yang diminta oleh pengungsi, selain mi instan dan pakaian," ujar Hermawan, salah satu Relawan di Surosowan, Pandeglang saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (26/12/2018).
"Ada juga beberapa posko yang meminta telur dan minyak goreng. Untuk kebutuhan anak kecil minta minyak kayu putih," kata dia.
Baca juga: Ingin Salurkan Bantuan untuk Korban Tsunami? 3 Lembaga Ini Bisa Jadi Pilihan
Berikut data dari 13 desa beserta kebutuhan logistiknya di wilayah Pandegalang, Banten.
1. Kampung Dukuh Desa Sukanegara
Menurut Hermawan, di Kampung Dukuh terdapat sekitar 500 kepala keluarga yang mengungsi. Saat ini mereka membutuhkan logistik berupa air mineral, tim medis, dapur umum, selimut, bantal, dan tikar.
2. Kampung Gunung Bengras Desa Suanegara
Hermawan mengungkapkan setidaknya ada 300 kepala keluarga yang mengungsi di wilayah ini.
Mereka membutuhkan logistik berupa air mineral, tim medis, dapur umum, selimut, bantal, tikar, dan tenda posko.
3. Kampung Susukan Desa Sukanegara
Kemudian, wilayah lain yang terdampak yakni Kampung Susukan di Desa Sukanegara.
Jumlah pengungsi di wilayah ini sekitar 200 kepala keluarga. Adapun kebutuhan pengungsi, yakni air mineral, tim medis, dapur umum, selimut, bantal, dan tikar.