Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Harimau Sumatera pada 2018: Terkam Manusia hingga Terjebak di Kolong Ruko

Kompas.com - 25/12/2018, 14:38 WIB
Idon Tanjung,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sejak Januari hingga Desember 2018, terdapat beberapa kasus kemunculan dan konflik harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di Provinsi Riau.

Berdasarkan data dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, tercatat sembilan kasus kemunculan dan konflik harimau sumatera.

"Ada sembilan kasus yang kami tangani. Tiga yang paling menonjol yaitu harimau Bonita di Kabupaten Indragiri (Inhil), harimau mati di Kabupaten Kuantan Singingi, dan harimau Atan Bintang terjebak di kolong ruko pasar di Kabupaten Inhil," kata Humas BBKSDA Riau Dian Indriati pada Kompas.com, Selasa (25/12/2018).

Selain konflik dengan manusia, ada juga beberapa kasus harimau sumatera yang menerkam ternak warga disejumlah wilayah.

Lainnya, kemunculan harimau di perkebunan maupun di permukiman warga yang ditemukan jejaknya.

Baca juga: BKSDA Aceh Terima Kulit Harimau Sumatera Hasil Perburuan

"Pada 4 Juli lalu ditemukan jejak harimau sumatera di kebun karet warga Desa Koto Tuo, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar. Namun setelah dilakukan pencarian, tim tidak menemukannya. Beberapa kasus kemunculan harimau sumatera juga ada di Inhil dan Kuasing," kata Dian.

Dia menambahkan, beberapa waktu lalu kamera trap merekam induk harimau sumatera bersama sejumlah anaknya.

"Ada beberapa harimau yang melahirkan anak yang terekam kamera trap kami," kata Dian.

Berikut 3 konflik harimau sumatera di tahun 2018 yang dirangkum Kompas.com:

1. Harimau Sumatera 'Bonita' terkam manusia

3 Januari 2018

Seorang warga bernama Jumiati (34) tewas diterkam harimau sumatera di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Korban diterkam saat pulang dari bekerja bersama dua orang temannya di perkebunan kelapa sawit PT THIP.

Setelah diterkam hingga tewas, jasad Jumiati ditemukan mengenaskan di kebun sawit. Namun harimau tidak memakan korban.

Baca juga: Petugas: Dua Taring Harimau Sumatera Atan Bintang Bikin Bulu Kuduk Merinding...

Sejak kejadian itu, petugas BBKSDA Riau, TNI dan kepolisian diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penangkapan atau evakuasi.

Dalam upaya penangkapan, harimau sering muncul di perkebunan kelapa sawit perusahaan. Harimau pun diberi nama Bonita.

10 Maret 2018

Harimau sumatera menerkam Yusri Effendi (34) di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Inhil.

Korban diterkam usai membuat bangunan sarang burung walet di Dusun Sinar Danau. Saat itu kondisi korban ditemukan di atas rumput di danau dalam kondisi mengenaskan. Jasad korban juga tidak dimakan.

Korban kedua ini juga disebut akibat serangan harimau yang sama, yakni Bonita. Tewasnya dua orang warga ini menghebohkan jagat raya.

Oleh sebab itu, petugas gabungan terus bekerja melakukan pencarian terhadap Bonita untuk dievakuasi.

Pada 20 April 2018, Bonita berhasil ditangkap setelah dilakukan dua kali penembakan obat bius.

Kemudian, Bonita dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Sumatera Barat untuk di observasi.

2. Harimau Sumatera mati

25 September 2018

Seekor harimau sumatera betina ditemukan mati tergantung di pinggir jurang di hutan perbatasan Desa Muara Lembu dengan Desa, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

Kematian harimau ini akibat jerat yang dipasang oleh oknum yang tidak bertanggung. Sebab harimau ditemukan tergantung dengan tali jerat melilit di pinggangnya.

Setelah ditelusuri tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, ditemukan beberapa jerat di sekitar lokasi.

Bangkai harimau akhirnya dibawa ke BBKSDA Riau untuk dilakukan neokropsi. Dari hari neokropsi, harimau ini ternyata bunting yang mengandung dua anak.

Namun, kedua anak itu juga ikut mati akibat tali jerat yang melilit di antara perut dan pinggangnya.

Dalam kasus ini, satu orang pelaku pemasang jerat ditangkap petugas BBKSDA Riau berinisial E dan sudah ditetapkan sebagai tersangka.

3. Harimau Sumatera terjebak di kolong ruko

14 September 2018

Warga dihebohkan dengan kemunculan harimau sumatera di kawasan Pasar Desa Pulau Burung, Kecamatan Pulau Burung, Inhil.

Harimau jantan yang berusia tiga tahun dinamai Atan Bintang berulang kali keluar masuk dari hutan ke pasar tersebut, hingga akhirnya terjebak di kolong ruko pasar.

Proses evakuasi cukup sulit. Petugas BBKSDA Riau bersama kepolisian dan TNI berupaya mengevakuasi harimau dari kolong yang sempit itu. Namun, pada 16 September 2018, Atan Bintang berhasil dievakuasi setelah ditembak bius.

Selanjutnya, Atan Bintang dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Sumatera Barat untuk dilakukan observasi.

Baca juga: Harimau Sumatera Atan Bintang Doyan Minum Air Gambut

Kepala BBKSDA Riau Suharyono mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan harimau masuk ke permukiman masyarakat.

"Barang kali sudah saya sampaikan berkali-kali, fregmentasi habitat ya, pertama. Kemudian perubahan fungsi kawasan hutan tempat ruang hidup dia berubah menjadi tanaman yang membuat dia tidak nyaman," ujar Suharyono dalam wawancara dengan Kompas.com, Sabtu (17/11/2018) lalu.

Kedua, kata dia, proses fregmentasi tadi juga berakibat pada ketersediaan pakan harimau sumatera.

"Perburuan yang semakin banyak di Provinsi Riau membuat pakannya berkurang. Sehingga dia keluar dari habitatnya mencari makan. Ketemu anjing, dia makan anjing, ketemu ayam, ya makan ayam, begitu," ujar Suharyono.

Baca juga: 3 Fakta Unik Harimau Sumatera Atan Bintang, Disebut Pintar hingga Sulit Dievakuasi

Menurut dia, kalau tersedia pakan yang cukup di habitatnya, tidak ada binatang yang rakus sebenarnya, karena binatang akan makan sesuai dengan kebutuhannya.

"Harimau tidak akan menumpuk makanan dan makan secukupnya," kata Suharyono.

Sebagaimana diketahui, harimau sumatera adalah satwa yang dilindungi UU nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Namun, satwa ini terancam punah akibat perburuan liar dan juga perubahan fungsi hutan.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Harimau Sumatera Terancam Punah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com