Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Tak Terurus, Taman Ini Kini Jadi Sarana Rekreasi Warga

Kompas.com - 25/12/2018, 00:27 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe,
Khairina

Tim Redaksi

PEMATANG SIANTAR, KOMPAS.com-Empat bocah perempuan dengan lincah menaiki skuter anak dengan tiga roda. Mereka bebas mengitari lantai dan track taman.

Sementara orangtua mereka, kaum ibu duduk santai di kursi antik terbuat dari besi bercat hitam. Para ibu bercengkerama, sambil sesekali memainkan telepon seluler untuk mengambil foto sejumlah sudut taman.

Suasana taman cukup ramai pada Minggu (23/12/2018) itu.

Di sudut taman, ada sebuah lapangan basket mini. Sejumlah remaja pria tengah bermain memanaatkan lapangan yang belum lama dibangun itu.

Taman Beo, sebuah ruang terbuka hijau yang baru diresmikan Walikota Pematangsiantar pada Jumat (14/12/2018) lalu. 

Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Taman Margasatwa Ragunan Targetkan Dikunjungi 550.000 Orang

Taman yang dengan luas tak sampai 1 hektar itu menjadi ruang terbuka hijau kedua yang dimiliki Pematangsiantar setelah Taman Bunga atau Lapangan Merdeka Pematangsiantar.

"Dulu ini seram. Ditumbuhi rumput liar dan pohon-pohon. Tak terurus dan gelap," ungkap Masinem (82), perempuan warga Naga Huta, Kecamatan Panombean Panei, Kabupaten Simalungun.

"Senang, melihat taman ini jadi bagus seperti ini. Bisa duduk-duduk bawa anak dan cucu," ungkapnya.

Binar senang juga dipancarkan wajah Oyeng (15), pelajar SMA Negeri 3 Pematangsiantar, saat bersiap untuk bermain basket dengan temannya.

Pria warga Tozai, Pematangsiantar itu mengaku senang ada lapangan basket mini di Taman Beo.

Sejak Taman Beo diresmikan, dia selalu memanfaatkan lapangan basket. Cukup banyak yang bermain, ada pagi hingga sore hari. Hanya saja Oyeng berharap pemerintah membangun lapangan futsal di lokasi taman.

Semakin sore, taman yang berada di dekat Rindam 1 Bukit Barisan atau Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Siantar Sitalasari, makin ramai dikunjungi kaum remaja dan ibu. 

Di tengah taman, berdiri sebuah bangunan tugu setinggi 4 meter. Di ujung tugu itu, 1 ekor burung Beo berdiri. Itu sebabnya, taman disebut Taman Beo.

Selain arena permainan anak-anak, taman yang persis di pertigaan itu juga dipasangi track jogging dan lampu di bagian pinggir taman.

Tak heran, selain pagi dan sore digunakan lokasi olahraga, malam juga dikunjungi warga guna menikmati suasana.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Pematangsiantar, Reinward Simanjuntak menyebut, lahan Taman Beo seluas 1.400 M2 atau sekitar 3, 5 rante. Taman disulap menjadi menjadi ruang terbuka yang bisa dimanfaatkan warga.

"Di sana kami bangun sejumlah sarana olahraga dan permainan anak-anak. Taman juga kita tata agar lebih indah dan rapi," katanya.

Baca juga: Melihat Pembangunan Taman Skateboard di Kolong Flyover Slipi

Tahun depan kata dia, pihaknya juga akan membangun sejumlah sarana olahraga lain menambah yang sudah ada.

"Saat ini, petugas sedang memasang sejumlah lampu hias dan dan lampu taman," ungkap Reinward. 

Sekretaris Daerah Kota Pematangsiantar, Budi Utari Siregar mengatakan, Taman Beo memang dulunya tidak terurus, gelap dan tak jarang dijadikan warga sebagai lokasi pacaran atau tindakan asusila.
 
"Jadi taman itu daripada tak terurus, sesuai program wali kota yang memang berniat membuat beberapa ruang terbuka sebagai wahana interaksi warga, diperbaiki dan ditata," kata Budi.
 
Dia menyebut, di taman tersebut masih akan diadakan sejumlah fasilitas pendukung menambah yang sudah ada saat ini, seperti pengadaan wi-fi.
 
"Kami akan membangun kerja sama dengan Telkomsel misalnya agar di lokasi taman tersedia fasilitas internet," katanya.
 
Budi menambahkan, tahun depan masih ada sejumlah ruang terbuka lain yang akan dibenahi dan ditingkatkan, menambahi Taman Lapangan Merdeka dan Taman Beo.
Kompas TV Untuk membantu dan meringankan, beban korban bencana tsunami yang menimpah warga banten serta Lampung. Organisasi kepemudaan di Indramayu, Jawa Barat, melakukan penggalangan dana ke pengguna jalan. Untuk informasi selengkapnya, kita terhubung dengan Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Mamat Rahmat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com