Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tsunami Selat Sunda, Basarnas Lampung Buka Posko Pengaduan Orang Hilang

Kompas.com - 24/12/2018, 21:05 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Humas Basarnas Provinsi Lampung Deni Kurniawan mengungkapkan, hingga pukul 16.00 WIB, Senin (24/12/2018), tim SAR sudah menemukan dan memindahkan 26 orang korban meninggal akibat tsunami yang menerjang Lampung Selatan.

Dari jumlah itu, lima jenazah ditemukan di Alau Alau Resort, empat jenazah di Dermaga Bom, satu di Dermaga Canti, dua di Kalianda Bawah, satu di Betung, satu di kunjir, satu di Tajung Gading. 

Lalu, satu jenazah ditemukan di Merak Belantung dan 10 jenazahdi Way Muli. 

"Penemuan korban pasca tsunami Selat Sunda semakin terus bertambah dan banyaknya laporan orang hilang dari pihak keluarga juga semakin banyak," kata Deni Kurniawan, Senin.

Baca juga: Update Tsunami Selat Sunda, 373 Meninggal, 1.459 Luka-Luka, dan 128 Hilang  

Dia menambahkan, Basarnas Lampung mendirikan posko statis di depan Kantor Bupati Lamsel Kalianda.

"Posko ini berguna sebagai pusat pengaduan maupun informasi jika terdapat informasi orang hilang maupun penemuan jenazah yang diduga merupakan korban pasca tsunami," katanya lagi.

Masyarakat bisa datang langsung atau menghubungi kontak center posko di nomor 0812 1817 4111 atas nama Andriansyah. Bisa juga menghubungi nomor 0812 7330 6562 atas nama Fitri.

Basarnas akan mendata apabila ada kerabat dan keluarga dari warga yang belum ditemukan pasca tsunami.

Berdasarkan pantauan di lokasi bencana, sebagian besar rumah yang berada di sepanjang bibir pantai mengalami kerusakan.

Titik paling berdampak adalah di Desa Way Muli dan Desa Kunjir. Bangunan lululantak hingga menutupi badan jalan.

Kendaraan berisi bantuan dan mobil pengangkut jenazah berlalu lalang hingga menimbulkan kemacetan parah untuk menuju lokasi bencana.

Kini sudah tersedia lima alat berat untuk menyapu puing-puing rumah warga sekaligus mencari korban yang tertimpa bangunan.

"Pencarian akan terus dilakukan secara maksimal dengan menggunakan alat berat," ujarnya.

Catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, di Provinsi Lampung, daerah terdampak tsunami yakni Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus.

Di Lampung Selatan daerah terdampak meliputi Kecamatan Kalianda, Rajabasa, Sidomulyo dan Ketibung.

Baca juga: Presiden Korea Selatan Sampaikan Belasungkawa atas Korban Tsunami Selat Sunda

Tercatat 75 orang meninggal dunia, 253 orang luka-luka, 22 orang hilang di Kecamatan Rajabasa, 73 orang mengungsi dan 30 unit rumah rusak. Bupati Lampung Selatan telah menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari yaitu 23 – 29 Desember 2018.

Di Pesawaran terdapat 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka-luka, 231 orang mengungsi dan 134 unit rumah rusak.

Daerah terdampak di Pulau Legundi Desa Legundi Kecamatan Punduh Pedada. Sedangkan di Tanggamus tercatat 1 orang meninggal dunia, 4 rumah rusak berat, dan 70 perahu rusak berat.

Kompas TV Erupsi bawah laut menyebabkan sebagian dari kawah Gunung Anak Krakatau longsor dan memicu terjadinya tsunami di Banten dan Lampung. Kita ulas fenomena tsunami ini bersama Mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com