Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilihan Rektor Unpad Terkatung-katung, Mahasiswa Kecewa

Kompas.com - 21/12/2018, 17:30 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung mendatangi kantor Majelis Wali Amanat (MWA) di Jalan Cimandiri, Kota Bandung, Kamis (20/12/2018)

Para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Unpad tersebut mengungkapkan kekecewaan terhadap agenda Pemilihan Rektor (Pilrek) Unpad periode 2019-2024 yang terkatung-katung.

Dalam kesempatan itu, mahasisiwa juga membentangkan spanduk bertuliskan "Selamatkan Unpad" sebagai bentuk desakan terhadap Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad sebagai lembaga penyelenggara pilrek agar segera merampungkan proses pilrek yang ditunda sejak 27 Oktober 2018 lalu itu.

"Kami kecewa karena tidak ada kejelasan terkait proses pilrek ini," ungkap koordinator lapangan (Korlap) Aliansi Masyarakat Peduli Unpad, Chaidar Maulana Wardana, Kamis sore.

Chaidar menuturkan, berdasarkan hasil audiensi dengan MWA, pihaknya menuding ada pihak-pihak yang sengaja mengulur-ngulur agenda Pilrek Unpad Periode 2019-2024.

Baca juga: Ada Perbaikan Proses Seleksi, Pemilihan Rektor Unpad Ditunda

Dia menyebut, Ketua MWA Rudiantara sebagai sosok yang paling bertanggung jawab terhadap molornya agenda tersebut.

"Saya bisa katakan dengan jelas, orang yang berusaha mengundurkan-ngundur proses ini adalah Ketua MWA Pak Rudiantara," tegasnya.

Tudingan tersebut didasari alasan tidak adanya itikad baik dari ketua MWA untuk melanjutkan agenda pilrek, salah satunya dengan tidak menghadiri sidang-sidang pleno untuk membahas kelanjutan pilrek.

"Berdasarkan statuta (aturan), sidang-sidang pleno itu harus dihadiri ketua MWA sebagai pengambil keputusan. Kami melihat tidak ada itikad baik dari ketua MWA ini. Ketika ada dorongan dari anggota untuk rapat, ketua MWA ini selalu menghilang," sebutnya.

Dia menjelaskan, agenda pilrek yang terkatung-katung tersebut dikhawatirkan akan berdampak pada penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) Rektor Unpad. Dia menegaskan, tidak menginginkan Unpad dipimpin oleh seorang Plt.

"Salah satu dampaknya buat mahasiswa, ijazah yang akan kami dapatkan nanti ditandatangani Plt, kami tidak mau itu terjadi. Secara hukum, tanda tangan Plt itu kurang kuat," katanya.

Chaidar mengatakan pihaknya tetap akan mengawal kelanjutan proses pilrek terutama pada saat sidang pleno MWA yang rencananya digelar pada 28 Desember 2018 mendatang.

"Kita akan kawal terus proses ini karena tanggal 28 akan ada sidang pleno untuk menentukan agenda pilrek. Kita akan datang lagi ke sini," katanya.

Perwakilan Aliansi Peduli Unpad lainnya, Leo Tri Lesmana menuding molornya agenda pilrek disengaja. Dia mengatakan, tiga calon rektor yang sudah lolos seleksi tidak dikehendaki oleh ketua MWA. Menurutnya, ketua MWA menginginkan rektor petahana kembali memimpin Unpad.

"Sejelek apapun track record tiga calon rektor yang lolos seleksi, sebenarnya yang dipermasalahkan adalah tiga calon itu tidak diinginkan karena ketua MWA ingin petahana naik lagi," tandasnya.

Baca juga: Isu SARA hingga KDRT Warnai Pemilihan Rektor Unpad, Ini Kata Menristek Dikti

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com