Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Karangetang Sulawesi Utara Luncurkan Lava

Kompas.com - 21/12/2018, 15:01 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Pos Pengamatan Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara menyatakan, saat ini Gunung Karangetang meluncurkan lava kurang lebih 200 meter dari ujung leleran.

"Secara visual, puncak terjadi guguran lava ke Kali Batuare kurang lebih 2.000 meter, sedangkan guguran lava ke Kali Sumpihi kurang lebih 700-1.000 meter," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang Yudia Prama Tatipang dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (21/12/2018) pukul 13.43 Wita.

"Gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III," tambah Yudia.

Lanjut dia, asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.

Baca juga: Gunung Karangetang Sulawesi Utara Semburkan Abu Vulkanik, Status Siaga

"Asap kawah utama putih tebal kurang lebih 50 meter, lalu condong ke timur sampai timur laut. Asap kawah II putih tipis-sedang kurang lebih 50 meter. Suara gemuruh lemah agak kuat disertai hembusan asap putih tebal tekanan gas agak kuat kurang lebih 300 meter, lalu condong ke timur-timur laut," jelas Yudia.

"Yang jelas, tingkat aktivitas Gunung Karangetang saat ini level III (siaga)" ungkapnya.

Pihaknya merekomendasikan masyarakat di sekitar Gungung Karangetang dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam radius 2,5 kilometer dari kawah 2 atau kawah utara dan kawah utama atau kawah selatan ke arah utara-timur-selatan-barat dan radius 3 kilometer ke arah baratlaut.

"Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai," sebut Yudia.

Dia menambahkan, masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

Kompas TV Jembatan darurat sementara ambruk setelah dilalui truk bermuatan besi beton seberat 30 ton. Akibatnya jalur transportasi di tiga kabupaten terputus. Jembatan darurat di kabupaten Nias, Sumatera Utara ini ambruk saat dilintasi satu unit truk fuso bermuatan bahan material jembatan. Akibat ambruknya jembatan ratusan warga dan pengendara terpaksa jalan kaki sedangkan kendaraan roda empat ke atas harus melalui jalur alternatif lain untuk menuju Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias dan kabupaten Nias Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com