Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Raya Gubeng Ambles, Pelaksana Proyek Basemen Siap Bertanggung Jawab

Kompas.com - 20/12/2018, 19:29 WIB
Ghinan Salman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - DPRD Kota Surabaya menggelar rapat dengar pendapat atas peristiwa amblesnya Jalan Raya Gubeng pada Selasa (20/12/2018) malam.

DPRD Kota Surabaya memanggil pihak-pihak terkait seperti pemilik, kontraktor, konsultan, dan Pemkot Surabaya.

Rapat dengar pendapat itu dihadiri perwakilan PT Saputra Karya, PT Nusa Konstruksi Enjiniring, dan beberapa organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkot Surabaya.

Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji mengatakan, dari hasil dengar pendapat itu, kronologi terjadinya penurunan tanah hingga menyebabkan Jalan Raya Gubeng ambles muncul sejak pengerjaan basemen RS Siloam lantai 3 ke bawah.

"Kelanjutan pelaksanaannya sempat dihentikan dengan tujuan melakukan evaluasi," kata Armuji, Kamis (20/12/2018).

Baca juga: 6 Fakta Jalan Gubeng Ambles, Tak Terkait Sesar Waru hingga Polisi akan Periksa Pimpinan PT NKE

Menurut dia, izin yang sudah dilalui ada dua tahap. Pertama pada tahun 2015 untuk pembangunan 22 lantai dan direvisi untuk penambaham 6 lantai.

"Jadi tidak untuk rumah sakit saja, untuk hotel dan fasiltas lainnya juga," tuturnya.

Armuji hanya menyayangkan pelaksana proyek besemen tersebut tidak segera berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya ketika ada tanda-tanda penurunan tanah (settlement).

Namun, Armuji juga mengapresiasi sikap kontraktor pelaksana proyek basemen RS Siloam yang bersedia bertanggung jawab untuk membiayai perbaikan Jalan Raya Gubeng.

"Pemulihan (rekondisi) akan dimulai hari ini. Mereka berjanji akan menyelesaikannya. Pemkot (Surabaya) tidak perlu lagi menggunakan dana sepeser pun untuk rekondisi," katanya.

Baca juga: Pemulihan Jalan Raya Gubeng Surabaya yang Ambles Dikebut

Selain itu, pelaksana proyek disebut Armuji juga akan memulihkan semua dampak yang terjadi, termasuk beberapa bangunan di sekitar amblesnya Jalan Raya Gubeng.

"Kontraktor tanggung jawab penuh sampai normal kembali. Ini kesanggupan mereka yang telah mengerjakan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com