Peristiwa kapal tenggelam kembali terjadi pada 2018. Pada 18 Juni 2018, KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara.
Kapal tenggelam di tengah perjalanan karena akibat kelebihan kapasitas, cuaca buruk dan human error.
Tiba-tiba kapal oleng, dari bagian bawah kapal masuk air hinggga membuat kapal tenggelam. Dia juga menyebutkan, saat itu angin dan ombak sedang kencang.
Kepala Kantor SAR Medan Budiawan menyatakan, data terbaru yang didapat tim SAR gabungan menyebutkan jumlah korban KM Sinar Bangun seluruhnya sekitar 200 orang dan hanya beberapa yang bisa selamat.
Setelah beberapa hari pencarian, akhirnya pada Selasa (3/7/2018), menjadi hari terakhir operasi nasional pencarian dan penyelamatan korban karamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Sinar Bangun.
Baca juga: Pencarian Korban KM Sinar Bangun di Danau Toba Dihentikan
Untuk memberikan penghormatan, akan digelar prosesi tabur bunga oleh keluarga korban. Selain itu akan dilakukan peletakan batu pertama berisi nama-nama para korban.
Batu ini nantinya akan menjadi monumen peringatan yang berdiri di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Berdasarkan pantauan sejumlah instansi pencatat data penerbangan, diduga pesawat Boeing 737 Max 8 Lion Air JT 610 mengalami overspeed, alias kecepatan melebihi kondisi normal dan seharusnya, selewat menit kedua sejak lepas landas.
Sejak sekitar pukul 08.00 WIB memverifikasi kabar bahwa pesawat Lion Air berkode penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang hilang kontak.
Dugaan kemungkinan pesawat jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, menguat berdasarkan sejumlah laporan termasuk dari masyarakat.
Tim pencari dari lintas instansi bergerak menuju lokasi. Sekitar pukul 10.00 WIB, sejumlah puing yang diduga berasal dari pesawat tersebut ditemukan.
Konfirmasi dari Lion Air sebagai operator pesawat tersebut tiba pada sekitar pukul 11.00 WIB. Pesawat dipastikan mengalami kecelakaan, setelah lepas landasr dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 06.20 WIB.
Baca juga: Keluarga Korban Lion Air: Pak Jokowi Tolonglah Dengar...
Data penumpang tercakup pula di dalamnya, yaitu 178 penumpang dewasa, satu anak-anak, dan dua bayi. Di antara penumpang dewasa itu termasuk tiga pramugari yang tengah menjalani pelatihan dan satu teknisi.
Pesawat dipiloti Kapten Bhavye Suneja dan kopilot Harvino, dengan enam awak kabin—pramugari/pramugara—menyertai.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan kecelakaan ini tidak terkait dengan kondisi cuaca di jalur yang dilintasi pesawat Lion Air JT 610.
Tim pencari dari lintas instansi bergerak menuju lokasi. Sekitar pukul 10.00 WIB, sejumlah puing yang diduga berasal dari pesawat tersebut ditemukan.
Pusat penanganan korban berada di Dermaga Kalijapat, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Adapun proses identifikasi korban berpusat di RS Bhayangkara (RS Polri) Tk I R Said Sukanto di Kramatjati, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.